BINTANG Betlehem & ORANG MAJUS DARI TIMUR
Kalau
kitd mempelajari: sedikit latar Belakang Injil Matius, kitd mengerti
bahwa sebagai orangutan yahudi, Matius mempunyai kepentingan untuk
meyakinkan para pembaca Yang adalah orangutan yahudi bahwa sesungguhnya
Kristus adalah Mesias Yang dinanti-nantikan di mana Ia menjawab * Semua
nubuatan tentang Mesias. Itulah sebabnya Illustrasi menulis silsilah
Yesus, Matius memulainya bahasa Dari Abraham Saja (tidak bahasa Dari
Adam) Yang mana merupakan Nenek moyang Bangsa Israel (Mat 1:1).
Matius JUGA merupakan salat Satu Bahasa Dari 12 murid Yesus orangutan. Inisial jelas berbeda Artikel Baru Yang Lukas menujukkan Injilnya BAGI orangutan-orangutan gentile (non yahudi) sehingga menulis silsilah Yesus sampai Ke Adam sebagai manusia PERTAMA bahkan sampai PADA Allah. (Luk 3:38). Lukas adalah seorang keturunan yahudi Place & Bahasa Dari Yunani, Dan Lukas Bukan salat Satu murid Yesus. Karena ITU Matius biasanya mencatat peristiwa-peristiwa tentang Kristus Dan menghubungkannya Artikel Baru PL sebagai Bukti bahwa Kristus adalah jawaban Dan sentral bahasa Dari Berita PL. Demikianlah Yang terjadi ketika Matius mencatat peristiwa kunjungan orangutan-orangutan Majus SAAT Yesus dilahirkan. Mungkin Saja Matius mencatat peristiwa inisial Dan melihatnya sebagai penggenapan bahasa Dari Harapan Yang terdapat Dalam, Maz 72:10-11: "Kiranya raja-raja bahasa Dari Tarsis Dan Pulau-Pulau membawa persembahan-persembahan, Kiranya raja-raja bahasa Dari Syeba Dan Seba menyampaikan upeti Kiranya! * Semua raja sujud menyembah kepadanya, Dan Segala Bangsa menjadi hambanya! "Dan JUGA nubuatan Dalam, Yes 60:6: "Sejumlah Besar unta Akan menutupi daerahmu, unta-unta Muda bahasa Dari Midian Dan Efa Mereka * Semua Akan Datang Bahasa Dari Syeba, Akan membawa Emas Dan Kemenyan, Serta memberitakan perbuatan Masyhur tuhan.".
Siapakah orang-orang Majus itu?
Siapakah orang-orang Majus itu? Tidak banyak keterangan dari Alkitab tentang mereka kecuali informasi bahwa mereka berasal dari Timur (Mat 2:1). Banyak penafsir setuju bahwa "Timur" di sini menunjuk kepada bagian timur dari Yudea yang menunjuk kepada daerah Persia dan Arabia (Kej 25:6). Sebagian menganggapnya daerah Mesopotamia dan Babilonia.
Siapakah orang-orang Majus itu? Tidak banyak keterangan dari Alkitab tentang mereka kecuali informasi bahwa mereka berasal dari Timur (Mat 2:1). Banyak penafsir setuju bahwa "Timur" di sini menunjuk kepada bagian timur dari Yudea yang menunjuk kepada daerah Persia dan Arabia (Kej 25:6). Sebagian menganggapnya daerah Mesopotamia dan Babilonia.
Kata ' Majus ' ini adalah kata yang sulit dipahami dalam pengertian kita saat ini. Alkitab-Alkitab bahasa Inggris menyebutnya ' wise man '(orang bijaksana). Kata ini dalam dalam bahasa Yunaninya adalah ' magoi '. Dalam perkembangan di kemudian hari kata ini sering dihubungkan dengan kata ' magician ' yang dapat berarti tukang sihir. Namun sesungguhnya arti kata ini tidaklah sesempit pengertian masa kini. J.J. de Heer berkata : Pada aslinya kata itu berarti imam-imam di Persia, ... . (Tafsiran Alkitab Injil Matius; hal. 22). Homer A. Kent, Jr juga memberikan keterangan : Orang-orang Majus (magoi) aslinya merupakan kasta imamat di kalangan orang Persia dan Babilonia (band. Dan 2:2, 48; 4:6-7; 5:7). Nama ini kemudian oleh orang Yunani dikenakan pada semua ahli sihir atau dukun (Kis 8:9; 13:8). Matius menggunakan kata ini dalam arti yang lebih baik untuk mengacu pada tokoh-tokoh terhormat dari agama Timur . (The Wycliffe Bible Commentary; hal. 25). Dalam Albert Barnes" Notes on the Bible " juga dicatat bahwa : Orang-orang ini adalah ahli-ahli filsafat, imam-imam atau ahli-ahli perbintangan. Mereka hidup terutama di daerah Persia dan Arabia. Mereka adalah orang-orang terpelajar di daerah timur yang mahir dalam astronomi, agama dan obat-obatan. Dengan demikian kita mengerti bahwa orang-orang Majus ini adalah para imam, orang-orang terpelajar/terhormat, orang-orang kaya dan berkedudukan tinggi yang sangat pandai dalam hal-hal agama, pengobatan dan perbintangan.
Perhatikan juga keterangan William Barclay berikut ini : Para Majus adalah orang-orang yang mengetahui filsafat, ilmu kedokteran dan ilmu alam. Mereka juga mampu menafsirkan mimpi serta meramalkan hal-hal yang akan terjadi….orang Majus adalah orang yang baik dan suci, yang selalu berusaha mencari kebenaran . (Pemahaman Alkitab Setiap Hari- Matius; hal. 40)
Selanjutnya Herodatus memberikan
keterangan lebih rinci tentang orang-orang Majus ini bahwa : Mereka
aslinya berasal dari sebuah suku bangsa Medi. Menurut Wikipedia.com
menyatakan bahwa bangsa Mede atau medya dalam bahasa kurdi dan Mada
dalam bahasa Persia adalah suku Iran Purba yang tinggal dikawasan
Teheran, Hamedan, Azarbaijan. Pada abad ke-6 SM bangsa Media telah
berhasil meluaskan kekaisaran dari Arran di Azerbaijan hingga ke Asia
tengah dan Afganistan. Bangsa Media diyakini sebagai pendiri dari negara
dan kekaisaran Iran.
Bangsa Medi adalah
sebagian dari kekaisaran Persia. Bangsa Medi pernah mencoba untuk
menggulingkan kuasa Persia dan menggantikannya dengan kuasa Media. Usaha
ini gagal. Sejak saat itu bangsa Majus tidak pernah lagi mempunyai
keinginan atau ambisi untuk memiliki kekuasaan dan Prestise. Dan
selanjutnya mereka memilih menjadi imam saja. Di tengah-tengah bangsa
Persia para Majus tersebut berfungsi persis sama seperti fungsi
orang-orang Lewi di tengah-tengah bangsa Israel. Mereka menjadi guru dan
pembimbing para raja Persia. Di Persia tidak ada persembahan yang dapat
dipersembahkan kecuali kalau ada orang Majus yang hadir dalam upacara
itu. Jadi orang Majus dianggap sebagai orang suci dan orang yang
bijaksana (ibid : 39). Orang-orang Yahudi percaya bahwa mereka adalah
imam-imam dalam kerajaan Syeba dan Arabia yang adalah keturunan Abraham
dari Ketura dan mereka mengajar atas nama Allah yang telah mereka terima
dari tradisi lisan Abraham (Kej 25:6). Sangat mungkin mereka ini sudah
memiliki hubungan dengan orang-orang Yahudi dalam pembuangan, atau
dengan nubuat dan pengaruh Daniel, sehingga mereka memiliki
nubuat-nubuat Perjanjian Lama mengenai Mesias. (The Wycliffe Bible
Commentary; hal. 25).
Nama orang Majus dan jumlahnya
Tentang jumlah orang Majus yang menemukan Bayi Yesus Alkitab tidak menjelaskan, demikian juga dengan jenis kelamin orang Majus juga tidak ada penjelasan. Demikian juga dengan nama nama orang Majus yang menyembah bayi Yesus. Namun berapa banyak yang datang mencari Yesus dan menyembah-Nya? Banyak dari antara kita merasa bahwa mereka berjumlah 3 orang dan demikian pula menurut tradisi. berdasarkan jumlah pertunjukan yang dipersembahkan yaitu Emas - Kemenyan dan Mur. Meskipun asumsi tersebut belum tentu kebenarannya. Tradisi Timur mengatakan ada 12 orang Majus, Di Barat beberapa bapa gereja seperti Origran dan St. Leo Agung dan St. Maximur dari turin setuju ada 3 orang Majus. Sebuah lukisan tua di Roma yang ditemukan di makam St. Petrus - di makam St.Marcelinus ada 2 orang Majus sedangkan di makam St. Domitila ada 4 orang Majus.
Tentang jumlah orang Majus yang menemukan Bayi Yesus Alkitab tidak menjelaskan, demikian juga dengan jenis kelamin orang Majus juga tidak ada penjelasan. Demikian juga dengan nama nama orang Majus yang menyembah bayi Yesus. Namun berapa banyak yang datang mencari Yesus dan menyembah-Nya? Banyak dari antara kita merasa bahwa mereka berjumlah 3 orang dan demikian pula menurut tradisi. berdasarkan jumlah pertunjukan yang dipersembahkan yaitu Emas - Kemenyan dan Mur. Meskipun asumsi tersebut belum tentu kebenarannya. Tradisi Timur mengatakan ada 12 orang Majus, Di Barat beberapa bapa gereja seperti Origran dan St. Leo Agung dan St. Maximur dari turin setuju ada 3 orang Majus. Sebuah lukisan tua di Roma yang ditemukan di makam St. Petrus - di makam St.Marcelinus ada 2 orang Majus sedangkan di makam St. Domitila ada 4 orang Majus.
Ada juga pendapat yang menyatakan bahwa orang Majus tersebut dari Persia dan diduga merupakan penganut Zoroaster. Bahkan tradisi-tradisi ini sampai memberitahukan nama ketiga orang Majus ini. Tradisi abad 6 mengatakan bahwa 3 orang Majus ini adalah Bithisarea, Melichior, dan Gathaspa sedangkan tradisi Armenia abad 14 mengatakan bahwa ketiga orang Majus itu adalah 3 orang raja, masing-masing bernama Gasper (raja Arab), Melkhior (raja Persia) dan Balthazar ( raja India). Tradisi Armenia lainnya menyebutkan 2 orang nama yaituKagba dan Badadilma . Tradiri Suriah menyebutkan adalah Larvandad - Hormisadas dan Gusnasaf . Tradisi Eropa pada abad ke-7 menyebutkan bahwa orang Majus itu adalah 3 orang raja yang bernama Baltasar - Melkior dan Kaspar . Dan ada juga yang menggambarkan 3 orang Majus itu adalah orang Asia - orang Afrika - dan orang Eropa. Informasi tersebut berdasarkan tulisan berjudul "Excerrpta et Collectanea yang ditulis oleh St. Beda (Wafat pada 735 M) menuliskan Melkior adalah orang tua berambut putih dan berjenggot panjang dia mempersembahkan emas; Fitur Kaspar adalah seorang muda tanpa jenggot dan kulitnya kemerah merahan dia yang mempersembahkan kemenyan ; Fitur Baltasar adalah berkulit hitam dan berjenggot lebat dia mempersembahkan Mur. Melkior wafat pada 1 Januari pada usia 116 tahun; Baltasar meninggal pada 6 Januari dalam usia 112 tahun; Kaspar meninggal pada 11 Januari dalam usia 109 tahun. Seorang bapak gereja yang bernama Origenes yang meninggal pada tahun 254 M adalah orang pertama yang menggunakan nama nama orang Majus tersebut.
Meskipun
demikian kita harus sadar bahwa Alkitab sama sekali tidak
memberitahukan jumlah orang-orang Majus ini maupun nama-nama
mereka. Sangat mungkin bahwa jumlah tersebut (3 orang) dikaitkan dengan 3
persembahan yang dibawa mereka yakni emas, mur dan kemenyan. Namun
persoalanya adalah apakah jumlah persembahan menentukan jumlah
pemberi? Jelas tidak harus demikian. Bisa jadi mereka berjumlah lebih
dari 3 orang namun membawa 3 macam pertunjukan.
Orang
orang Majus tersebut bertemu bayi Yesus bukan di kandang tetapi di
sebuah rumah ( Matius 2 : 11 ). Dengan kata lain orang orang Majus
bertemu dengan Bayi Yesus tidak bersamaan dengan para gembala. Ada
asumsi yang mengatakan bahwa orang orang Majus bertemu dengan Bayi Yesus
setelah berumur 40 hari. Berdasarkan tradisi Yahudi bahwa Yesus di
sunat di diberi nama setelah berumur 6 hari, Setelah 40 hari genap
pentahuran Maria ibu Yesus, Bayi Yesus dibawa ke Yerusalem untuk
diserahken kepada Tuhan ( Baptis ) sehingga kemungkinan Yusuf dan Maria
telah menemukan rumah untuk tinggal. Kita harus memahami bahwa waktu di
mana para Majus menjumpai Yesus, bukanlah tepat pada saat Yesus
dilahirkan (di kandang) namun beberapa waktu setelah Yesus dilahirkan
sehingga tentunya Maria dan Yusuf sudah pindah dari kadang ke sebuah
rumah. Jadi para gembala hadir pada saat Yesus dilahirkan makanya mereka
bertemu Yesus di kadang namun para Majus hadir beberapa waktu kemudian
makanya mereka bertemu Yesus di rumah. Itu berarti bahwa para gembala
tidak pernah bertemu dengan para Majus. (Catatan : Kalau bikin drama
Natal, jangan pertemukan para gembala dan para Majus sebab ini keliru).
Jadi tidak ada kontradiksi dalam Alkitab
Bintang apakah yang mereka lihat?
Penampakan Bintang Betlehem juga dianggap sebagai sebuah penggenapan Perjanjian Lama seperti dalam Jumlah 24: 17 "Aku melihat dia, tetapi bukan sekarang; aku memandang dia, tetapi bukan dari dekat; bintang terbit dari Yakub , tongkat kerajaan timbul dari Israel, dan meremukkan pelipis-pelipis Moab, dan menghancurkan semua anak Set. "
Penampakan Bintang Betlehem juga dianggap sebagai sebuah penggenapan Perjanjian Lama seperti dalam Jumlah 24: 17 "Aku melihat dia, tetapi bukan sekarang; aku memandang dia, tetapi bukan dari dekat; bintang terbit dari Yakub , tongkat kerajaan timbul dari Israel, dan meremukkan pelipis-pelipis Moab, dan menghancurkan semua anak Set. "
Lalu
bintang apakah yang dilihat oleh para majus itu yang menuntun mereka
dalam mencari Yesus? Sudah ada banyak usaha untuk menjelaskan bintang
Natal / bintang Betlehem ini secara ilmiah. Pengamatan Astronomi yang
pernah tercatat adalah
- Di Tiongkok, ahli perbintangan mencatat adanya sebuah komet yang sebentar terlihat sebentar hilang selama sekitar 70 hari pada tahun 5 SM.
- Pada tahun 1603 M., Johannes Kepler, seorang astronom Jerman dengan menggunakan teleskopnya berhasil mengamati sebuah konjungsi planet Yupiter dan Saturnus di rasi bintang Pisces. Dan melalui perhitungan yang cermat Johannes Keplermenemukan bahwa konjungsi seperti ini pernah juga terjadi berabad sebelumnya, sekitar tahun 7 atau 6 SM. Selama bertahun-tahun temuan ini tidak dihargai.
- Pada tahun 1925 ditemukan manuskrip-manuskrip kuno di sebuah bekas sekolah astrologi yang terkenal di Zippar, Babilonia, yang memang mencatat adanya pengamatan konjungsi planet Yupiter dan Saturnus di rasi bintang Pisces selama sekitar 5 bulan pada tahun 7 SM.
Beberapa asumsi dan teori teori terkait dengan keberadaan Bintang Betlehem sebagai berikut
Teori Komet, Meteor Supernova Dan Meteor
Meteor
adalah kilatan cahaya di langit yang terjadi ketika debu-debu angkasa
memasuki atmosfer Bumi dan terbakar.Umumnya meteor yang dilihat hanya
seukuran pasir dan akan habis terbakar di atmosfer. Kapan bintang natal
adalah meteor yang dilihat oleh orang-orang Majus maka harus muncul di
arah timur. Memang kemunculan meteor dapat dari arah mana pun dilihat
dari muka Bumi. namun durasinya singkat biasanya hanya beberapa detik,
membuatnya sulit dikesani sebagai "diam" di atas Kota Betlehem oleh
orang-orang Majus seperti pada alkitab. Bila dikaitkan dengan tradisi,
penampakan meteor tidak pernah dianggap sebagai pertanda kelahiran calon
pemimpin.
Nova dan supernova
Nova, berasal dari Nova Stella yang berarti "bintang baru", merupakan bintang yang cahayanya menjadi sangat terang secara tiba-tiba. Kini diketahui nova adalah bintang meledak. Terang cahaya nova bisa 50.000 kali lebih terang dari Matahari dan mampu bertahan sampai berbulan-bulan sebelum akhirnya meredup kembali. Peristiwa supernova jauh lebih dahsyat dari nova. Bintang yang meledak bisa miliaran kali lebih terang dari sebelumnya. Catatan astronomi menunjukkan, sejak penemuan teleskop tahun 1610 hingga kini, belum ditemukan supernova dalam galaksi kita, Bima Sakti.
Nova, berasal dari Nova Stella yang berarti "bintang baru", merupakan bintang yang cahayanya menjadi sangat terang secara tiba-tiba. Kini diketahui nova adalah bintang meledak. Terang cahaya nova bisa 50.000 kali lebih terang dari Matahari dan mampu bertahan sampai berbulan-bulan sebelum akhirnya meredup kembali. Peristiwa supernova jauh lebih dahsyat dari nova. Bintang yang meledak bisa miliaran kali lebih terang dari sebelumnya. Catatan astronomi menunjukkan, sejak penemuan teleskop tahun 1610 hingga kini, belum ditemukan supernova dalam galaksi kita, Bima Sakti.
Supernova
terakhir di Bima Sakti ditemukan tahun 1054 (dicatat oleh astronom Cina
dan Jepang), 1572 (diamati oleh Tycho Brahe, astronom Denmark),
dan 1604 (diamati oleh Johannes Kepler). Dalam catatan astronomi Cina
kuno tidak ditemukan supernova pada sekitar 5 SM, hanya sebuah nova pada
sekitar tanggal 10 Maret-27 April 5 SM di rasi Capricornus (Kambing
Laut). Nova ini bisa jadi yang dimaksud oleh orang-orang Majus sebagai
bintang yang mereka lihat terbit di timur. Namun, Nova, seperti
bintang-bintang lainnya, posisinya relatif tetap dan tidak akan tampak
bergerak. Selain itu, penampakan nova di langit malam akan membuatnya
menjadi obyek yang mencolok dan mudah dikenali, sehingga semestinya
tidak hanya orang majus yang memperhatikannya, tapi semua orang saat itu
pasti melihatnya. Kepler pernah mengatakan bahwa bintang ini adalah "
Supernova " . Supernova adalah planet yang meledak dan kehabisan energi
sampai akhirnya meredup. Ini terjadi pada tanggal 10 Oktober 1604 di
mana sementara Kepler, mengamat-amati hubungan Jupiter dan Saturnus yang
terdapat dalam konstelasi Sagitarius di langit, tiba-tiba muncul sebuah
bintang secerah Jupiter, yang tampak di antara Jupiter dan Saturnus.
Kepler menghitung bahwa kejadian ini terjadi setiap hampir 800 tahun
sekali. Berarti 2 kejadian sebelumnya terjadi sekitar tahun 7 SM. Ia
lalu menulis sebuah buku berjudul De Stella Nova in Pede Serpentarti dan
menghubungkan supernova ini dengan tahun kelahiran Kristus seperti
perhitungan Laurence Suslyga bahwa Kristus lahir di tahun 4 SM. Tahun
1614 Kepler mempublikasikan kesimpulannya bahwa supernova yang kelihatan
tahun 1604 juga adalah supernova yang tampak di tahun 7 atau 6 SM dan
dikenal sebagai bintang Betlehem. Kepler percaya bahwa supernova itu
sengaja ditempatkan Tuhan untuk memimpin orang-orang Majus untuk
berjumpa dengan Yesus. Terhadap pendapat ini Herlianto berkata bahwa :
Kelihatannya supernova juga tidak cocok, karena supernova sekalipun bisa
meledak dan kelihatan sangat terang dan bisa berlangsung beberapa
minggu, data Alkitab tidak menunjukkan adanya bintang yang sinarnya
sangat terang, kecuali bahwa bintang itu seakan-akan petunjuk arah .
(www.yabina.org)
Komet
Teori lain menyebutkan komet. Meskipun manuver yang diperlukan dalam syarat Bintang Natal dipenuhi bintang berekor ini, sayangnya dalam berbagai budaya komet identik dengan pertanda buruk atau bencana. Jadi, komet juga tidak mungkin sebagai Bintang Betlehem. Pandangan lain tentang bintang Betlehem ini yang paling banyak diterima adalah bahwa itu adalah sebuah komet yang kemudian hari disebut komet Halley berdasarkan penemunya yakni Edmond Halley. Tentang ini Herlianto memberi penjelasan : Komet adalah benda langit yang mengelilingi matahari melalui lintas edar berbentuk parabola, dan bila sedang mendekati bumi maka akan kelihatan berekor (bintang berekor) dan akan kelihatan bergerak ke arah yang berlawanan dengan ekornya sehingga terlihat menunjuk arah tertentu. Komit bila terlihat di bumi bisa berlangsung selama beberapa minggu. Kemungkinannya, komitlah yang dilihat orang majus, apalagi kala itu kehadiran komit dipercaya sebagai pertanda adanya peristiwa besar di bumi, seperti bencana atau kelahiran atau kematian orang besar. Pada waktu Julius Caezar meninggal tercatat terlihat komit selama seminggu. Kemungkinan bintang itu komet memang besar, karena dalam Matius 2:1-10, terlihat bahwa bintang itu menunjuk suatu arah, berpindah tempat dan terlihat selama beberapa hari . (ibid). Herlianto melanjutkan : Komet itu muncul pada akhir tahun 1758 sampai Maret 1759. Komit itu mulai tercatat oleh astronom Cina pada tahun 239sM (Encarta), dan terakhir terlihat pada tahun 1986. Dari beberapa kehadiran komit yang kemudian dinamakan Halley itu lamanya berkisar 75 sampai 79 tahun. Dengan mengambil median 77, dihitung dari tahun 239sM, kemungkinan besar pada tahun-tahun sekitar 8 SM komit Halley mendekati dan terlihat di bumi dan berada di atas Yudea di hari kelahiran Yesus. Namun juga ada yang menolak dugaan ini dengan alasan bahwa : Catatan mengenai penampakan komet tidak cocok dengan kelahiran Tuhan. Misalnya, Komet Halley tampak pada tahun 11 S.M., tetapi hari Natal yang pertama terjadi sekitar tahun 7 sampai 5 SM . Kalau begitu bintang apakah yang dilihat orang-orang Majus itu? Kita memang tidak dapat mengetahuinya dengan pasti dan itu tidaklah penting. Satu hal yang pasti adalah apa pun bintang itu, Allah telah memakainya sedemikian rupa untuk melaksanakan kehendak-Nya. Tuhan telah sering menggunakan cahaya surgawi yang istimewa untuk membimbing umat-Nya, seperti kemuliaan yang memenuhi Kemah Suci (Keluaran 40:34-38) dan Bait Suci (1 Raja-raja 8:10) dan cahaya yang menyinari Rasul Paulus (Kisah Para Rasul 9:3). Tanda-tanda yang menunjukkan kehadiran Tuhan seperti itu dikenal sebagai Kemuliaan Shekinah, atau tempat tinggal Tuhan. Cahaya istimewa ini adalah manifestasi yang tampak dari keagungan Tuhan. Beberapa penjelasan para ahli astronom di atas mengenai Bintang Betlehem sangat bermacam-macam, tetapi semuanya itu menuju kepada satu kesimpulan saja. Satu hal yang dapat kita simpulkan bahwa munculnya Bintang Betlehem tersebut adalah salah satu kasih karunia Allah untuk menyambut datangnya Juruselamat dunia yang turun ke bumi untuk menyelamatkan umat manusia yaitu Tuhan Yesus Kristus .
Teori lain menyebutkan komet. Meskipun manuver yang diperlukan dalam syarat Bintang Natal dipenuhi bintang berekor ini, sayangnya dalam berbagai budaya komet identik dengan pertanda buruk atau bencana. Jadi, komet juga tidak mungkin sebagai Bintang Betlehem. Pandangan lain tentang bintang Betlehem ini yang paling banyak diterima adalah bahwa itu adalah sebuah komet yang kemudian hari disebut komet Halley berdasarkan penemunya yakni Edmond Halley. Tentang ini Herlianto memberi penjelasan : Komet adalah benda langit yang mengelilingi matahari melalui lintas edar berbentuk parabola, dan bila sedang mendekati bumi maka akan kelihatan berekor (bintang berekor) dan akan kelihatan bergerak ke arah yang berlawanan dengan ekornya sehingga terlihat menunjuk arah tertentu. Komit bila terlihat di bumi bisa berlangsung selama beberapa minggu. Kemungkinannya, komitlah yang dilihat orang majus, apalagi kala itu kehadiran komit dipercaya sebagai pertanda adanya peristiwa besar di bumi, seperti bencana atau kelahiran atau kematian orang besar. Pada waktu Julius Caezar meninggal tercatat terlihat komit selama seminggu. Kemungkinan bintang itu komet memang besar, karena dalam Matius 2:1-10, terlihat bahwa bintang itu menunjuk suatu arah, berpindah tempat dan terlihat selama beberapa hari . (ibid). Herlianto melanjutkan : Komet itu muncul pada akhir tahun 1758 sampai Maret 1759. Komit itu mulai tercatat oleh astronom Cina pada tahun 239sM (Encarta), dan terakhir terlihat pada tahun 1986. Dari beberapa kehadiran komit yang kemudian dinamakan Halley itu lamanya berkisar 75 sampai 79 tahun. Dengan mengambil median 77, dihitung dari tahun 239sM, kemungkinan besar pada tahun-tahun sekitar 8 SM komit Halley mendekati dan terlihat di bumi dan berada di atas Yudea di hari kelahiran Yesus. Namun juga ada yang menolak dugaan ini dengan alasan bahwa : Catatan mengenai penampakan komet tidak cocok dengan kelahiran Tuhan. Misalnya, Komet Halley tampak pada tahun 11 S.M., tetapi hari Natal yang pertama terjadi sekitar tahun 7 sampai 5 SM . Kalau begitu bintang apakah yang dilihat orang-orang Majus itu? Kita memang tidak dapat mengetahuinya dengan pasti dan itu tidaklah penting. Satu hal yang pasti adalah apa pun bintang itu, Allah telah memakainya sedemikian rupa untuk melaksanakan kehendak-Nya. Tuhan telah sering menggunakan cahaya surgawi yang istimewa untuk membimbing umat-Nya, seperti kemuliaan yang memenuhi Kemah Suci (Keluaran 40:34-38) dan Bait Suci (1 Raja-raja 8:10) dan cahaya yang menyinari Rasul Paulus (Kisah Para Rasul 9:3). Tanda-tanda yang menunjukkan kehadiran Tuhan seperti itu dikenal sebagai Kemuliaan Shekinah, atau tempat tinggal Tuhan. Cahaya istimewa ini adalah manifestasi yang tampak dari keagungan Tuhan. Beberapa penjelasan para ahli astronom di atas mengenai Bintang Betlehem sangat bermacam-macam, tetapi semuanya itu menuju kepada satu kesimpulan saja. Satu hal yang dapat kita simpulkan bahwa munculnya Bintang Betlehem tersebut adalah salah satu kasih karunia Allah untuk menyambut datangnya Juruselamat dunia yang turun ke bumi untuk menyelamatkan umat manusia yaitu Tuhan Yesus Kristus .
Teoritis konjungi Planet Jupiter-Saturnus
teori "astronom Yang memucat Kuat mendekati cara peristiwa konjungsi Planet Jupiter-Saturnus. Sepanjang years 7 SM terjadi 3 Kali konjungsi Jupiter Saturnus Yang melibatkan Dan Di Bintang menemukan Pisces (Ikanos) dimulai Deng konjungsi PERTAMA Regu tanggal 29 Mei, kemudian diikuti konjungsi Kedu Regu 1 oktober Dan Yang baris ketiga empat desember. Setelah Anda ITU Regu Februari 6 SM, terjadi Lagi konjungsi Antara Mars, Jupiter Saturnus Dan Yang terjadi setiap 805 years. Dalaman konjungsi PERTAMA di years 7 SM, Jupiter Saturnus Dan bar Terbit Setelah Anda Ini lewat Tengah Malam, sehingga Arzu Tampak di Timur Arah sebelum Matahari Terbit. PADA konjungsi Kedu, Kedu planet Terbit Matahari terbenam SAAT Arzu terlihat Sepanjang Dan Malam. Selang wakte terjadinya konjungsi memungkinkan hari Majus melakukan Perjalanan Timur Bahasa Dari menjumpai Herodes, Setelah Anda melihat bintangnya di Timur (Matias 2:2).
teori "astronom Yang memucat Kuat mendekati cara peristiwa konjungsi Planet Jupiter-Saturnus. Sepanjang years 7 SM terjadi 3 Kali konjungsi Jupiter Saturnus Yang melibatkan Dan Di Bintang menemukan Pisces (Ikanos) dimulai Deng konjungsi PERTAMA Regu tanggal 29 Mei, kemudian diikuti konjungsi Kedu Regu 1 oktober Dan Yang baris ketiga empat desember. Setelah Anda ITU Regu Februari 6 SM, terjadi Lagi konjungsi Antara Mars, Jupiter Saturnus Dan Yang terjadi setiap 805 years. Dalaman konjungsi PERTAMA di years 7 SM, Jupiter Saturnus Dan bar Terbit Setelah Anda Ini lewat Tengah Malam, sehingga Arzu Tampak di Timur Arah sebelum Matahari Terbit. PADA konjungsi Kedu, Kedu planet Terbit Matahari terbenam SAAT Arzu terlihat Sepanjang Dan Malam. Selang wakte terjadinya konjungsi memungkinkan hari Majus melakukan Perjalanan Timur Bahasa Dari menjumpai Herodes, Setelah Anda melihat bintangnya di Timur (Matias 2:2).
Tak
bisa dipungkiri kalau kelahiran seseorang di masa itu seringkali
dikaitkan dengan tanda-tanda tertentu di langit. Nah, pada masa itu
konjungsi Yupiter (mag -2.5) dan Saturnus (mag 0.8) bisa dikatakan
merupakan tanda ideal kehadiran raja baru. Yupiter dikenal sebagai
Planet of Kings (Planet raja-raja) sementara Saturnus dikenal sebagai
Protector of Jews (Pelindung bangsa Yahudi), memberi indikasi kedatangan
Raja yang akan melindungi seluruh bangsa Yahudi .
Untuk
astrolog zaman dahulu, rasi bintang Pisces (ikan) dikenal sebagai rumah
bangsa Ibrani, Jupiter merupakan "ruler of the universe" (penguasa alam
semesta) dan Saturnus diasosiasikan dengan Palestina. Hal ini memberi
kesan kalau konjungsi tersebut merupakan pertanda "King of Israel dan
Ruler of a Universe about to be born in Israel" (Raja Israel dan
penguasa alam semesta akan lahir di Israel). Yang perlu diingat dan
ditandai, peristiwa konjungsi Yupiter Saturnus sangatlah jarang, dan
hanya terjadi dalam interval waktu antara 40 - 338 tahun. Tentu kejadian
ini akan dianggap spektakuler oleh orang-orang yang mempelajari
benda-benda langit dan mulai mengasosiasikannya dengan suatu
kejadian. Bagi orang-orang Majus yang juga mengenal sejarah Bangsa
Yahudi dan kepercayaannya. kejadian ini menjadi pertanda kalau Mesias
yang dinubuatkan akan lahir dan menyelamatkan bangsa Yahudi.
"Dan
lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka
hingga tiba dan berhenti di atas tempat, di mana Anak itu berada.
(Matius 2:9)
Setelah
bertemu Herodes, orang-orang Majus kemudian menuju kota Betlehem
kira-kira 10 kilometer (6.2 mil) di arah selatanYerusalem. Dalam
pengamatan mereka, bintang yang mereka lihat di Timur sudah bergerak
mendahului mereka dan berhenti di atas kota Betlehem. Pada pertemuan
pertama Yupiter dan Saturnus memang terlihat di timur setelah lewat
tengah malam, namun saat terjadi konjungsi kedua dan ketiga (Oktober dan
Desember 7 SM) keduanya akan tampak berada di zenith (titik tertinggi
yang dicapai dalam gerak harian benda langit) setelah matahari terbenam.
Hal inilah yang menyebabkan kedua planet ini seolah-olah berhenti di
atas langit kota Betlehem, memberi tanda pada orang Majus kalau sang
Raja itu ada disana, terbaring di palungan dalam balutan kain lampin
(atau kain kafan).
Bukti arkeologis dan budaya
Dalam bahasa aslinya, kata yang diterjemahkan "di Timur", en te Anatole. Artinya, bisa diterjemahkan juga: "yang terbit sangat terang". In its rising. Barangkali ini mencerminkan pengalaman dahsyat orang Majus karena sangat terang benderangnya bintang itu. Sangat pantaslah, bahwa sekian trilyun kali cahaya matahari harus dipancarkan untuk menandai kelahiran "Sang Terang Dunia". Orang-orang Majus itu harus menemukan makna astrologisnya.
Dalam bahasa aslinya, kata yang diterjemahkan "di Timur", en te Anatole. Artinya, bisa diterjemahkan juga: "yang terbit sangat terang". In its rising. Barangkali ini mencerminkan pengalaman dahsyat orang Majus karena sangat terang benderangnya bintang itu. Sangat pantaslah, bahwa sekian trilyun kali cahaya matahari harus dipancarkan untuk menandai kelahiran "Sang Terang Dunia". Orang-orang Majus itu harus menemukan makna astrologisnya.
Kalau
diterima bahwa bintang itu adalah konjungsi planet Yupiter dan Saturnus
pada tahun 7 SM, maka ini cocok dengan lempengan batu ditemukan di
Menara kuno Zippar, di tepi sungai Efrat. Jadi tempatnya juga sekaligus
cocok dengan asal orang-orang Majus tadi. Bunyi lempengan batu itu,
dalam bahasa Babel kuno: MULLU-BABA U KAIWANU INA ZIPPATI.
Artinya: "Yupiter dan Saturnus dalam rasi bintang Pisces." Perhitungan
tanggalnya juga cocok, Desember 7 SM. Bukti-bukti arkeologi lain juga
dijumpai dalam sebuah papyrus dari tahun 42 Masehi, yang juga mencatat
konjungsi 2 planet itu. Sekarang papyrus ini disimpan di Berlin. Kembali
ke lempengan Zippar dan hubungannya dengan orang Majus. Lempengan
Zippar ini pertama kali ditemukan oleh seorang sarjana Jerman
bernama P.Scanable pada tahun 1925. Menurut Scanable, di kota Zippar
terdapat sekolah Astrologi yang terkenal pada zaman Babel kuno.
Lempengan
Zippar menyebut dalam bahasa Babel KAIWANU, istilah Aramnya:
KAWBAH. Jadi mungkin ucapan orang Majus itu mendekati dialeknya dengan
terjemahan Peshitta: Hazin Geir Kawbah be Madintah. "Kami telah melihat
bintangnya yang terbit di Timur". Dalam proses perubahan suara, the
ponetic corespondence, itu lazim terjadi dalam studi bahasa
serumpun. Kaiwanu, menjadi: Kawbah, dalam bahasa Aram. Dan paralel
istilah bahasa Arabnya, barangkali: Kawakib, Kawkabat. Artinya sama,
bintang atau sebuah bintang. Nah, lebih menarik lagi kalu kita coba
melacak sekitar adakah makna tertentu dalam "simbols of Babylonian
Astrology". Ternyata ada. Bintang-bintang itu, dalam astrologi Babel
kadang-kadang diidentikkan dengan bangsa-bangsa tetangga mereka, selain
dikaitkan dengan makna lain. Dari hasil penelitian naskah-naskah kuno
agama Babel, Pisces itu lambang the End Times, "zaman akhir". Jupiter
sebagai planet terbesar, the royal planet di Babylonian astrology,
melambangkan The Ruler, Raja atau Penguasa. Sedangkan Saturnus
melambangkan Negara Palestina. Jadi, berdasarkan cara berpikir orang
Babel, fenomena perbintangan itu dapat diartikan: "Seorang Raja,
Penguasa telah datang pada zaman akhir ini, di Palestina".
Teori Konjungsi Jupiter-Regulus
Konjungsi ini muncul pada kisaran tahun 3 SM - 2 SM di saat perayaan Tahun Baru Yahudi, Rosh Hashanah. Saat itu di bulan September saat orang Majus mengamati langit, tampak Jupiter memulai proses konjungsinya dengan bintang Regulus.
Konjungsi ini muncul pada kisaran tahun 3 SM - 2 SM di saat perayaan Tahun Baru Yahudi, Rosh Hashanah. Saat itu di bulan September saat orang Majus mengamati langit, tampak Jupiter memulai proses konjungsinya dengan bintang Regulus.
Regulus berasal dari kata
Regal, orang Babilon menyebut Regulus "Sharu", yang berarti raja. Orang
Romawi menyebutnya Rex, yang juga berarti raja. Dan pada awal tahun
Yahudi, "Planet of Kings" bertemu dengan "Star of Kings". Yang menarik,
saat itu Jupiter bergerak berlawanan dengan gerak bintang. Gerak inilah
yang kita kenal sebagai gerak retrograde. Mungkin gerak retrograde
Jupiter inilah yang menarik perhatian orang Majus, karena setelah
mengalami konjungsi dengan jarak terdekatnya dari Regulus, Jupiter
memasuki masa gerak retrogradenya. Tapi kemudian, Jupiter berubah
pikiran dan kembali bergerak mendekati Regulus dan mengalami konjungsi
kedua. Setelah pertemuan kedua, Jupiter kembali berbalik arah dan
bertemu untuk ketiga kalinya dengan Regulus. Maka terjadilah triple
conjunction. Kejadian seperti ini sangatlah jarang, dan setelah beberapa
bulan yang terlihat Raja Planet ini sedang menari halo pada
Regulus. Laksana penobatan sang raja.
"Lalu
berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku:" Jangan engkau
menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah
menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh
laknya. "" (Wahyu 5:5)
Bukan hanya itu.
Pertemuan Jupiter dan Regulus sendiri berlangsung di rasi bintang Leo,
yang berlambang singa dan diasosiasikan dengan bangsa Yehuda. Sedangkan,
Singa Yehuda sendiri merupakan perlambangan dari Yesus, Mesias yang
akan datang dari bangsa Yehuda. Fenomena alam ini sepertinya memberi
pertanda akan kedatangan Raja Yahudi. Inilah yang bisa jadi menjadi
alasan orang Majus mengikuti bintang terang tersebut menuju Betlehem
menemui Yesus. Tuhan memakai kejadian sehari-hari yang biasa ditemui
orang Majus untuk membawa mereka datang kepada Kristus. Kejadian alam
yang diasosiasikan dengan kepercayaan setempat membawa kesimpulan
akan kelahiran seorang Raja di tengah mereka.
St. Ireneus
yang wafat pada 202 dalam tulisannya "Adversus haereses" menyampaikan
interpretasi tentang persembahan yang dibawa oleh orang orang Majus
berupa Emas, Kemenyan dan Mur sebagai berikut: "Raja, Tuhan dan Penebus
yang menderita; Dia juga menafsirkan sebagai prioritas, doa dan
penderitaan.
Makna persembahan yang dibawa oleh orang orang Majus adalah
- Emas melambangkan bayi Yesus akan menjadi Raja yang Agung
- Kemenyan melambangkan bayi Yesus akan menjadi Imam
- Mur melambangkan bayi Yesus akan meti untuk menebus dosa manusia
Posting Oleh : EV.N .Ebakaiby Uty
sumber :
http://aleichem.blogspot.co.id/2013/01/bintang-betlehem-orang-majus.html
Referensi
1 http://id.wikipedia.org/wiki/Bintang_natal
3 http://airhidup.info/wp/siapakah-orang-majus-bintang-apakah-yang-mereka-lihat/
4 http://www.christiananswers.net/indonesian/q-eden/edn-c018i.html
1 http://id.wikipedia.org/wiki/Bintang_natal
3 http://airhidup.info/wp/siapakah-orang-majus-bintang-apakah-yang-mereka-lihat/
4 http://www.christiananswers.net/indonesian/q-eden/edn-c018i.html
Tidak ada komentar