KHOTBAH KRISTEN TENTANG MENGUCAP SYUKUR
BERKAT MENGUCAP SYUKUR ( Maz 100 : 4,5 )
Foto Bersama Dengan Pengasuh dan Anak -Anak Sekolah Minggu Jemaat Harapan Gloria Timika indah waktu IBADAH SYUKURAN & PENGAMATAN di Kuala Kencana ,12 juli 2015/ Kamera Jimi.. |
Pada waktu itu Pembawa Acara Ev Nataniel uti ,Pemain Musik Oleh Sdr Derpian Iyowau,ST ,Dan Pelayanan Firman oleh IBU EV. Debora Adii,S.Pak “Terima
kasih” adalah salah satu kata yang paling sedap didengar. Orang tua
merasa senang dan puas bila mendengar anak-anaknya berkata, “terima
kasih mama, terima kasih papa.” Semua jerih payah pengorbanan mereka
membesarkan dan mencukupi kebutuhan anaknya terpuaskan ketika mereka
mendengar anaknya mengucapkan terima kasih. Dunia kita sedang stress
bahkan banyak yang depresi karena berbagai kemelut. Kondisi semacam ini
mengglobal, tidak hanya menimpa kaum miskin (the have not) tetapi juga kaum the have di
seluruh dunia. Firman Allah memberikan kita cara yang paling efektif
mengatasi dan menemukan hidup yang kuat, kokoh dan tahan atas berbagai
goncangan dengan belajar mengembangkan gaya hidup berterima kasih dan
memuji Tuhan dalam segala sesuatu.
1. Dasar Ucapan Syukur & Pujian Kristen
Ucapan syukur Kristen tidak bersumber atas berkat-berkat jasmani melainkan, Pertama,
keberadaan Allah, pribadi Allah itu sendiri. Nafas dan jiwa ucapan
syukur, pujian Alkitabiah adalah pribadi Allah, karkter-Nya yang yang
mulia, maha kuasa, maha hadir, maha tahu, tidak berubah ... ( lain
kesempatan kita akan membahas atribute absolute - incommunicable dan atribute relative – communicable Allah yang diagung-agungkan para Pemazmur). ”Dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu.” (Maz 37:4). ”Karena Allah kami nyanyikan puji-pujian sepanjang hari, dan bagi nama-Mu kami mengucapkan syukur selama-lamanya.”( 44:9). Kedua, keselamatan melalui Kristus Yesus (Roma 7 : 23 -25; bd. Luk 9 : 21,22. Yes 44:23; 49:13; 52:9; 54:1; 1 Kor 15: 55,56).

2. Hubungan antara Ucapan Syukur & Pujian dalam Hidup.
Manusia
yang telah jatuh dalam dosa telah mengalami kerusakan karakter/sifat (
Rom 1:21.). Kebencian, kemarahan, kecemburuan, mengeritik, keluhan dan
semua yang negatif telah menjauhkannya dari sukacita dan kebahagiaan.
Kekayaaan, posisi dan lingkungan yang indah, uang tidak memberikan
kepuasan dan ketenangan. Manusia harus mengalami pembaharuan dalam
Kristus ( 2 Kor 5 :17). Kelahiran baru dalam Kristus adalah pintu iman,
pengharapan, sukacita dan damai sejahtera. Ucapan syukur dan pujian
menyembuhkan kebencian, kemarahan, stres dan depresi ( Ams
17:22;15:13,15;12:25). Robert Emons & Michael McCullough profesor
psychology dalam penelitian doctoral mereka menemukan bahwa, mengucap
syukur (Gratitude)menjadikan seseorang :
1. Merasa baik dengan dirinya.
2. Punya pandangan yang optimis tentang hidupnya.
3. Menjadi pribadi yang energik. 4. Pekerja dengan penuh perhatian. 5. Pribadi yang dapat mengambil keputusan.
6. Punya rasa humor. 7. Punya keyakinan dapat mengontrol kesulitan setiap hari. 8. Tidur enak dan semakin sehat.
9. Punya sasaran yang jelas dalam hidup dan berusaha mencapainya. 10. Sangat pemurah dan baik.
11. Kecenderungan menentang orang ( yg lebih darinya ) tidak lagi. 12. Lebih teratur. 13. Kreatif dan pikiran terbuka.
14.
Fleksibel dan siap menghadapi tantangan. 15. Lebih toleran di masa-masa
stres. 16. Lebih dekat/akrab dengan keluarga. 17. Bertumbuh dalam iman.
( Key to open secret power, Ann Hasel).
3. Hubungan antara Ucapan Syukur dan Pujian dengan Sesama
Ucapan
syukur membuat sesama kita bergembira dan bersukacita ( Kol 3:16,17).
Membangun hubungan dengan sesama ( Rom 15: 2). Membuat anda disukai dan
dihormati sesama ( Rom. 14: 17,18). Melenyapkan kekalutan dan membuat
anda cakap untuk menolong orang lain ( Kol 1:10-12). Menjadikan anda
teman yang baik ( Ams 16: 24).
Ucapan
Syukur & Pujian membuat anda nikmat, berlimpah, sukses, berkat bagi
orang lain, hidup harmonis dengan sesama dan berkenan pada Tuhan.
sumber : http://hambanya88.blogspot.co.id/2013/07/berkat-mengucap-syukur-maz-100-45.html
Publik oleh . Ev.Nataniel Uti
Tidak ada komentar