TAMAN BACA MASYARAKAT AWI PAPUA TIMIKA
Artikel Perpustakan
Berdasarkan UU RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 26 ayat (4), disebukan bahwa satuan pendidikan nonformal terdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, majelis taklim, serta satuan pendidikan yang sejenis. Program TBM dimulai sejak tahun 1992/1993. Kehadirannya merupakan pembaharuan dari Taman Pustaka Rakyat (TPR) yang didirikan oleh Pendidikan Masyarakat pada tahun 1950-an. Program TBM ini bertujuan untuk meningkatkan minat baca dan budaya baca masyarakat. Oleh karena itu, keberadaan TBM sangat penting sebagai sarana belajar masyarakat.
TBM merupakan sebuah lembaga yang menyediakan bahan bacaan yang
dibutuhkan oleh masyarakat sebagai tempat penyelenggaraan pembinaan kemampuan
membaca dan belajar. Selain itu, TBM juga merupakan tempat yang
digunakan untuk mendapatkan informasi bagi masyarakat, khususnya yang
bersumber dari bahan pustaka. Bahan pustaka itu sendiri merupakan semua jenis
bahan bacaan dalam berbagai bentuk media. Karena pentingnya TBM ini,
diperlukan seorang pengelola, dan mereka yang menjadi pengelola adalah yang
memiliki dedikasi dan kemampuan teknis dalam mengelola dan melaksanakan layanan
kepustakaan kepada masyarakat. Dengan kata lain, seorang pengelola TBM adalah
orang yang benar-benar memiliki kesadaran dan tanggung jawab dalam memberikan
layanan pustaka. Tujuan yang ingin dicapai dengan adanya kegiatan TBM ini
adalah membangkitkan dan meningkatkan minat baca sehingga tercipta masyarakat
yang cerdas, menjadi sebuah wadah kegiatan belajar masyarakat, dan mendukung
peningkatan kemampuan aksarawan baru dalam rangka pemberantasan buta aksara
sehingga mereka yang telah "melek huruf" tidak menjadi buta aksara
lagi.
Fungsi dan Tugas Taman Bacaan Masyarakat
Sejak awal sebuah perpustakaan didirikan, apa pun jenisnya telah
disebutkan bahwa perpustakaan atau taman bacaan masyarakat mempunyai kegiatan
utama mengumpulkan semua sumber informasi dalam berbagi bentuk yakni tertulis (printed
matter) terekam (recorded matter) atau dalam bentuk lain.
Kemudian semua informasi tersebut diproses, dikemas, dan disusun untuk
disajikan kepada masyarakat yang diharapkan menjadi target dan sasaran akan
menggunakan taman bacaan tersebut. Oleh karena itu penyelenggaraan taman bacaan
tentu mempunyai maksud dan tujuan tertentu yang ingin dicapai. Untuk mewujudkan
kandungan maksud dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya,
diperlukan langkah-langkah strategis, kebijakan yang aplikatif dan terencana
secara konseptual serta tindakan yang kongkrit. Sebuah Taman Bacaan Masyarakat
dibentuk atau dibangun dengan maksud:
1.
Menjadi tempat mengumpulkan atau menghimpun
informasi, dalam arti aktif, taman bacaan masyarakat tersebut mempunyai
kegiatan yang terus-menerus untuk menghimpun sebanyak mungkin sumber informasi
untuk di koleksi.
2.
Sebagai tempat mengolah atau memproses semua
bahan pustaka dengan metode atau sistem tertentu seperti registrasi,
klasifikasi, katalogisasi serta kelengkapan lainnya, baik secara manual maupuan
menggunakan sarana teknologi informasi, pembuatan perlengkapan lain agar semua
koleksi mudah di gunakan.
3.
Menjadi tempat memelihara dan menyimpan.
Artinya ada kegiatan untuk mengatur, menyusun, menata, memlihara, merawat, agar
koleksi rapi, bersih, awet, utuh, lengkap, mudah di akses, tidak mudah rusak,
hilang, dan berkurang.
4.
Sebagai salah satu pusat informasi, sumber
belajar, penelitian, preservasi serta kegiatan ilmiah lainya. Memberikan
layaanan kepada pemakai, seperti membaca, meminjam, meneliti, dengan cara
cepat, tepat, mudah dan murah.
5.
Membangun tempat informasi yang lengkap dan
”up to date” bagi pengembangan pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill),
dan perilaku / sikap (attitude).
6.
Merupakan agen perubahan dan agen kebudayaan
dari masa lalu, sekarang dan masa depan. Dalam konsep yang lebih hakiki
eksistensi dan kemajuan taman bacaan masyarakat menjadi kebanggaan, dan simbol
peradaban kehidupan umat manusia.
Peran Taman Bacaan Masyarakat
Peran sebuah TBM adalah bagian dari tugas yang pokok yang harus
dijalankan di dalam taman bacaan masyarakat. Oleh karena itu peranan yang harus
dijalankan itu ikut menentukan dan mempengaruhi tercapainya Visi dan Misi yang
hendak di capai. Setiap taman bacaan yang dibangun akan mempunyai makna apabila
dapat menjalankan peranannya dengan sebaik-baiknya. Peranan tersebut
berhubungan dengan keberadaan, tugas dan fungsinya. Peranan yang dapat
dijalankan taman bacaan masyarakat antara lain dalah:
1.
Secara umum taman bacaan masyarakat merupakan
sumber informasi, pendidikan, penelitian, preservasi dan pelestarian khasanah
budaya bangsa serta tempat rekreasi sehat, murah dan bermanfaat.
2.
Mempunyai peranan media atau jembatan yang
berfungsi menghubungkan antara sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang
terkandung di dalam koleksi yang dimiliki.
3.
Mempunyai peranan sebagai sarana untuk
menjalin dan mengembangkan komunikasi antara sesama pemakai, dan antara
penyelenggara taman bacaan masyarakat dengan masyarakat yang di layani.
4.
Dapat berperan sebagai lembaga untuk
mengembangkan minat baca, kegemaran membaca, kebiasaan membaca, dan budaya
membaca, melalui penyedia berbagai bahan bacaan yang sesuai dengan keinginan
dan kebutuhan masyarakat.
5.
Berperan aktif sebagi fasilitator, mediator, motivator bagi
mereka yang ingin mencari, mamanfaatkan, mengembangkan ilmu pengetahuan dan
pengalamannya.
6.
Merupakan agen perubahan, agen pembangunan, dan
agen kebudayaan manusia.
7.
Berperan sebagai lembaga pendidikan nonformal
bagi anggota masyarakat dan pengunjung taman bacaan masyarakat. Mereka dapat
belajar mandiri (otodidak), melakukan penelitian, menggali, memanfaatkan
dan mengembangkan sumber informasi dan ilmu pengetahuan.
8.
Petugas taman bacaan masyarakat dapat berperan
sebagai pembimbing dan memberikan konsultasi kepada pemakai atau melakukan
pendidikan pemakai (user education), dan pembinaan serta menanamkan
pemahaman tentang pentingnya taman bacaan masyarakat bagi orang banyak.
9.
Menghimpun dan melestarikan koleksi bahan
pustaka agar tetap dalam keadaan baik semua karya manusia yang tak ternilai
harganya.
Koleksi Taman Bacaan Masyarakat
Koleksi taman bacaan masyarakat yang memadai, baik mengenai
jumlah, jenis, dan mutunya, yang tersusun rapi, dengan sistem pengolahan serta
kemudahan akses atau temu kembali informasi, merupakan salah satu kunci
keberhasilan perpustakaan. Oleh karena itu taman bacaan masyarakat perlu
memiliki koleksi bahan pustaka yang relatif lengkap sesuai visi, misi,
perencanaan strategis, kebijakan, dan tujuannya. Koleksi bahan perpustakaan
yang baik adalah dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan pembaca. Kekuatan koleksi
pustaka ini merupakan daya tarik bagi pemakai, sehingga banyak dan lengkap
koleksi bahan pustaka yang dibaca dan di pinjam, akan semakin ramai pengunjung
taman bacaan masyarakat dikunjungi masyarakat dan makin tinggi intensitas
sirkulasi buku. Akhirnya makin besar pula proses transfer informasi (transfer
of information) dan disini taman bacaan berfungsi sebagai media atau alat
serta jembatan perantara antara sumber informasi dengan masyarakat pemakai.
Dengan demikian maka informasi ilmu pengetahuan yang dibaca, digali, ditemukan
di perpustakaan dapat dikaji, diteliti, dikembangkan, disalurkan dan
disebarluaskan secara terus-menerus tanpa ada habis-habisnya.
Pengertian Koleksi
Koleksi merupakan salah satu unsur utama perpustakaan, karena
segala informasi yang akan diberikan kepada pengguna bersumber yang dimiliki
taman tersebut. Koleksi tersebut harus relevan dengan program dan visi misi
taman bacaan tersebut. Koleksi perpustakaan adalah bahan pustaka yang terdapat
di perpustakaan. Pada umumnya koleksi yang terdapat pada taman bacaan berupa
buku, terbitan berseri dan bahan-bahan non buku. Biasanya koleksi tersebut
diatur dan ditata secara sistematis, sehingga informasi yang terdapat dalam
koleksi tersebut dapat dengan mudah ditemukan oleh pengguna apabila dibutuhkan.
Fungsi Koleksi
Koleksi yang dimilik taman bacaan mempunyai beberapa fungsi
koleksi antara lain :
1.
Fungsi pendidikan, Untuk menunjang program
pendidikan dan pengajaran, perpustakaan pengadaan bahan pustaka yang sesuai
atau relevan dengan jenis dan tingkat program yang ada.
2.
Fungsi penelitian, Untuk menunjang program
penelitian perguruan tinggi, perpustakaan menyediakan sumber informasi tentang
berbagai hasil penelitian dan kemajuan ilmu pengetahuan mutakhir.
3.
Fungsi referensi, Fungsi ini melengkapi fungsi
diatas dengan menyediakan bahan-bahan referensi diberbagi bidang dan alat-alat
bibliografis yang diperlukan untuk menelusur informasi.
4. Fungsi umum, Perpustakaan masyarakat juga merupakan pusat informasi bagi masyarakat disekitarnya. Fungsi ini berhubungan dengan program pengabdian masyarakat dan pelestarian bahan pustaka serta hasil budaya manusia yang lain.
Jenis Koleksi
Pengelompokan bahan pustaka di Perpustakaan atau taman bacaan
terdiri atas: Koleksi pokok/dasar, Kelompok pelengkap, Koleksi pelengkap dan
Koleksi penunjang. Ketiga kelompok koleksi tersebut dapat dijabarkan sebagai
berikut:
1.
Kelompok bahan pustaka umum.
2.
Kelompok bahan pustaka rujukan (referensi).
3.
Kelompok bahan pustaka terekam dan elektronik
sepeti film, kaset, video.
4.
Kelompok bahan pustaka yang disesuaikan
Kelompok bahan pustaka berkala (majalah, surat kabar).
5.
Kelompok bahan pustaka pandang dengar
(audio visual).
6.
Kelompok bahan pustaka khusus, seperti
lukisan, foto, dan lain- lain
7.
dengan kelompok pembaca, misalnya untuk anak-anak,
remaja, dewasa, dan lainnya.
8.
Kelompok jenis bahan pustaka tertentu,
misalnya untuk penelitian dan sebagainya.
Pengadaan Bahan Pustaka
Pengadaan bahan pustaka adalah salah satu kegiatan utama yang
dilaksanakan oleh bagian pelayaan teknis. Pada bagian ini di laksanakan
perencanaan penambahan koleksi, seleksi bahan pustaka, membuat ketentuan
tentang prioritas koleksi yang akan ditambah (dibeli). Pengadaan bahan pustaka
dilaksanakan melalui :
1.
Pembelian dan Pelangganan.
2.
Hadiah.
3.
Pertukaran.
4.
Wajib simpan terbitan perguruan tinggi.
Cara di atas dilakukan untuk lebih bervariasi dalam menghimpun
dan melaksanakan pengadaan bahan pustaka secara tepat baik dan sistematis.
pengadaan bahan pustaka dapat dilakukan melalui berbagai cara yaitu:
1.
Pembelian : pembelian langsung atau pemesanan
kepada penerbit, toko buku atau agen, baik pemesanan secara tetap (standing
order) atau sesuai kebutuhan.
2.
Tukar menukar : biasanya dilakukan dengan
perpustakaan atau lembaga lain. Untuk melakukan cara ini perpustakaan harus
mempunyai bahan pustaka yang dapat ditukarkan, seperti terbitan perpustakaan
atau diambil dari lokasi yang jumlah kopiannya berlebih.
3. Hadiah
dari siswa yang telah tamat, dari penerbit atau lembaga lain : penambahan
melalui cara lebih ekonomis, tetapi sering tidak sesuai dengan kebutuhan dan
bahkan kadang-kadang sudah kadaluarsa. Oleh karena itu, perpustakaan harus
lebih seliktif secara ketat agar tidak terjadi peledakaan koleksi tidur, antara
lain dengan cara memberikan daftar judul bahan pustaka yang diperlukan kepada
para calon pemberi hadiah.
4. Titipan
: perpustakaan kadang-kadang memperoleh titipan bahan pustaka dari perorangan
atau lembaga lain agar bisa di manfaatkan oleh pemakai perpustakaan. Dalam hal
ini perpustakaan sekedar menjaga keberadaannya tanpa memikul resiko.
5. Terbitan
sendiri : perpustakaan hendaknya menghimpun semua bahan pustaka seperti
majalah, buku, brosur, laporan yang di terbitkan oleh perpustakaan atau
sekolah.
Posting Oleh Ev. Naut
Tulis
Oleh Media Awi Papua
Sumber
: https://basipda.bekasikab.go.id/berita-taman-baca-masyarakat-tbm.html
Tidak ada komentar