Header Ads

test

Menikmati Keindahan Danau Paniai

Pagi itu udara sangat dingin sekali, mungkin berkisar di bawah 20 derajat celcius. Tapi udara yang dingin tidak membuatku kemudian bermalas-malasan di tempat tidur, banyak tempat indah yang harus aku kunjungi. Tentu saja sambil mejalankan pekerjaanku.

Air yang sangat dingin segera menguyur tubuhku untuk kemudian bersiap berangkat ke pelabuhan dengan berjalan kaki. Ya aku sedang berada di pedalaman Papua, jadi jalan kaki menjadi pilihanku.

Pagi itu jadwal kami adalah mengujungi Paniai Barat, dimana menuju ke tempat tersebut harus melewati danau Paniai. Mungkin belum banyak yang tau tentang danai ini, tapi berdasarkan hasil konferensi negara-negara pemilik danau di dunia, Danau Paniai adalah danau terindah seluruh dunia.......wuih senanya.

Memang benar, belum banyak orang mengetahui tentang danau ini, buktinya keasriannya masih sangat terjaga dan tentu saja tidak seramai Danau Toba misalnya dimana sudah banyak sekali wisatawan datang.

Sepnjang perjalanan tak henti-hentinya kameraku mengambil gambar, berbagai foto indah dan eksotik aku dapatkan. Tentu saja tidak di cerita ini di tampilkan, tapi nanti di cerita-cerita selanjutnya, misalnya tentang pasar dan lain sebagainya.


Lanjut lagi soal Danau Paniai, sesampainya di pelabuhan sudah banyak sekali orang di sana. Ya danau ini memisahkan antara Paniai Barat dan Paniai Timur, dan bisa di tempur selama kurang lebih 30 menit dengan menggunakan perahu. tetapi bagi masyarakat yang tidak punya uang mereka memilih jalan kaki, yang mungkin bisa ditempuh selama tahu hari.


Ongkos yang kami keluarkan untuk menyeberang danau ini sangat mahal, kami harus mengeluarkan uang 1.250.000,- untuk satu perahu. Bisa dibayangkan tidak bagaimana masyarakat setempat? Dan juga Paniai Timur adalah pusat pemerintahan, segala fasilitas ada di sana, jadi bisa dibayangkan bagaimana susahnya.

Danau Paniai juga menjadi tumpuan hidupan bagi sebagian besar masyarakat yang tinggal tidak jauh dari tempat itu. Sepanjang pejalanan kita akan melihat bagaimana mama-mama Papua mencari ikan di danau tersebut.



Banyak sekali gambar-gambar indah didapat. Memotret aktifitas mama-mama Papua yang sedang berkegiatan di danau.


Perjalanan seakan tidak ingin cepat usai dan bisa memiliki waktu lebih lama berada didanau, menikmati keindahan dan keelokan danau yang masih sangat rupawan ini.


Tapi berahu harus terus berjalan, menuju tepi danau yang lainnya untuk kemudian beraktifitas sesuai dengan apa yang telah di rencanakan. Namun demikian perjalan menjadi sangat indah, apalagi di temani pula dengan penduduk asli, mama-mama Papua yang juga ada urusan di seberang sana.


Dengan peralatan yang serba sederhana mama mencari ikan untuk kemudian di jual ke pasar atau di santap sendiri. Sementara laki-laki di sana lebih suka duduk-duduk saja.



Di atas kapal kecil dan tetap bisa menjaga keseimbangan, itu satu hal yang kemudian menjadi pertanyaan, kok bisa ya mereka tidak terbalik diatas kapal tersebut??? Sementara mereka tetap bisa bergerak bebas.


Seperti foto di atas, mama-mama mengayunkan segala peralatannya dan lihat saja di dominasi oleh perempuan bukan????



Atau foto yang ini, yang aku pikir merupakan foto terbaiku, karena bisa bercerita tentang apa yang sedang mereka lakukan dan memperlihatkan kekuatan seorang pepermpuan papua.



Foto yang ini juga memberikan gambaran bagaimana sebenarnya kehidupan diatas perahu kecil tersebut. Dan satu hal lagi, anak-anakpun dengan lincah bisa naik diatasnya......


Dan memang selama beraktifitas, baik itu di danau maupun di kebun mama-mama ini akan membawa anaknya. Budaya patriarki masih kental di wilayah ini, jadi seakan urusan rumah tangga hanya menjadi urusan istri, suami sering kali tidak peduli.


tapi mereka tetaplah perempuan yang kuat dan tangguh, walau jauh dari pendidikan dan seringkali dilupakan oleh pemerintah.


udara yang sangat dingin dan segar menemani perjalanan kami. Keindahan bukit-bukit di tepi danau yang masih asri menjadi satu pemandangan yang masih langka.



Dan melihat para mama-mama mencari ikan di kejauhan yang semakin lama nampak semakin kecil yang akhirnya menghilang........


Bertemu denga kapal lainnya yang juga mengangkut penumpang. Saling bereriaak.......


Kapal pun mulai menjauh untuk menuju tepi danau yang tadi kami tinggalkan...............


Bukit-bukit pun tetap menampakan wajahnya....tapi sayang mereka mulai di rusak.......


Rumah penduduk, sekolah dan puskesmas juga menjadi pemandangan menarik di kaki bukit, sebuah kedamaian kehidupan di kaki bukit dan pinggir danai.........


Kamipun akhirnya sampai di tujuan. Dengan segera bergegas meninggalkan kapal, untuk kembali berjalan kaki menuju kampung penduduk dan menjalankan tugas.......


Kami tidak mempunyai waktu banyak di Paniai Barat, karena udara yang memang tidak bersahabat. penduduk setempat memberitahukan kepada kami kalau sebelum jam satu kami harus kembali karena hujan pasti turun. Maka sebelum jam satu kami harus mengakhiri segala aktifitas, dan kembali ke danau untuk menyeberang kembali.

Teryata benar apa yang di katakan penduduk, di tengah danau hujan turun yang membuat basah seluruh tubuh. Udara yang dingin semakin menusuk kalbu......

Tapi keindahan Paniai akan selalu terkenang dan berharap suatu saat nanti bisa kembali kesana dan tentu saja berharap danau ini tetap terjaga keindahannya.....
Posting Oleh ... Majalah awi papua  
sumber :https://jok-sul.blogspot.co.id/2011/06/menikmati-keindahan-danau-paniai.html?showComment=1505142972867#c7216544619388874902

Tidak ada komentar