BAGAIMANA MENERIMA PIMPINAN ROH KUDUS
Oleh . Ev. Nataniel Uti
Bagaimana kita memelihara pimpinan Roh
Kudus? Supaya bisa dipimpin oleh Roh Kudus kita harus menyerahkan apa saja yang
menghalangi pimpinan Roh Kudus, juga harus membayar harga untuk hal itu dan mau
mengambil keputusan untuk berkorban. Orang yang tidak dipimpin oleh Roh Kudus
akan melakukan sesuatu dengan hawa nafsu.
Walaupun sesuatu hal yang hendak
dilakukan itu penting sekali, tetapi jika Roh Kudus tidak memimpin, hal itu
harus diserahkan kemudian mengikuti pimpinan Roh Kudus. Jika orang seperti itu menjadi
pemimpin, maka kelompok tersebut dapat mempunyai gerakan dan kehidupan yang
penuh semangat. Pada awalnya, gerakan pekerjaan Tuhan tidak diwujudkan oleh
seorang pemimpin yang istimewa. Jika setiap pemimpin kelompok dipimpin dan
diubah oleh Roh Kudus, maka pekerjaan Tuhan digenapi. Pada saat menerima
pimpinan Roh Kudus pelayanan kita dibaharui dan dipenuhi sukacita setiap hari
dan mengucap syukur atas kekuatan untuk melakukan kegiatan yang baru dalam
kehidupan kita. Selain itu saya berharap dan percaya bahwa pekerjaan Tuhan di
dalam kita dilakukan dengan k uasa dan kekuatan yang Tuhan berikan dalam
pimpinan Roh Kudus.
Bagaimanakah Pimpinan Roh Kudus Itu?
Jika demikian, bagaimana mengetahui
seseorang menerima Roh Kudus atau tidak? Siapapun mempunyai masalah dalam
kehidupan tetapi pada saat masalah itu datang, bagaimana cara menyelesaikannya?
Melalui hal ini kita dapat mengetahui apakah seseorang benar-benar dipimpin
oleh Roh Kudus atau tidak. Ada orang yang walaupun sudah pergi ke gereja tetapi
ketika mendapat masalah masih tetap menyelesaikannya dengan cara, rencana,
pikiran, tindakan, dan pengetahuannya sendiri dan apa saja yang dilakukannya.
Orang seperti itu belum dipimpin oleh Roh Kudus yang belum sempurna, pada saat
timbul masalah walaupun dia mempunyai pikiran, pengetahuan cara sendiri namun
dia hanya memakai cara Tuhan. Jika terjadi masalah apakah penyelesaiannya
menggunakan cara Tuhan ata u dengan cara sendiri? Cara apa yang akan Anda ikuti
sekarang? Saya harap Anda akan mengikuti cara Tuhan dan menjadi orang yang
dipimpin oleh Roh Kudus.
Contoh Pimpinan Roh Kudus di Dalam
Alkitab
Untuk dapat mengetahui cara Tuhan. mari
kita menyelidikinya dalam Alkitab. Kita bisa mendapatkan ajaran yang baik dari
kitab Keluaran. Dalam pasal 33 muncul banyak peristiwa yang dialami oleh orang
Israel sehingga berdosa di hadapan Tuhan. Mereka mengeluh terus-menerus kepada
Musa dan Tuhan, kemudian mulai menentang Musa. Tuhan berbicara kepada Musa
seperti dulu Dia berjanji kepada Israel, yaitu Tuhan akan memimpin mereka ke
Kanaan yang berlimpah susu dan madu.
Berfirmanlah Tuhan kepada Musa:
â€Å“Pergilah, berjalanlah dari sini, engkau dan bangsa itu yang telah Kupimpin
keluar dari tanah Mesir, ke negeri yang telah Kujanjikan dengan sumpah kepada
Abraham, Ishak dan Yakub, demikian: kepada keturunanmulah akan Kuberikan negeri
ituAku akan mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu dan akan menghalau
orang Kanaan, orang Hamori, orang Het, orang Feris, orang Hewi dan orang
Yebusyakni ke suatu negeri yang berlimpah susu dan madu. Sebab Aku tidak akan
berjalan di tengah-tengahmu, karena engkau ini bangsa yang tegar tengkuk,
supaya Aku jangan membinasakan engkau di jalan (Kel. 33:1-3)
Setelah memperoleh hal yang baik dari
hasil tanah, hidup berkelimpahan dan mendapat jawaban doa dari Tuhan, mereka
harus tetap berada dalam hadirat Tuhan dan Tuhan harus ada di tempat tersebut.
Jika tidak seperti itu maka mereka dapat menderita walaupun mempunyai harta
benda yang bisa dipakai untuk memuliakan Tuhan. Jika mereka pergi menghadap Tuhan
di tanah yang sudah diberkati, maka mereka akan mempunyai banyak harta benda
dan kebudayaan berkembang secara alamiah.
Tetapi kenyataannya mereka semakin
menderita di dalam hatinya. Tuhan hadir di berbagai kejadian dan kita dapat
menikmati hal itu, tetapi umat Israel tidak mengetahuinya. Tujuan mereka hanya
ingin masuk ke tanah Kanaan tetapi Musa tetap bergantung kepada Tuhan.
â€Å“Tuhan, walaupun tanah Kanaan diberkati dengan berlimpah susu dan madu, tanpa
Tuhan kami tidak bisa masuk. Saya menjadi puas di dunia ini, jika Tuhan tidak
hanya memimpin kami di tanah Kanaan, tetapi sepanjang hidup kami. Tuhan
ampunilah dosa kami dan tetaplah bersama kami.
Musa mulai berdoa di hadapan Tuhan.
Ketika Musa turun dari Gunung Sinai, Tuhan menyuruhnya meninggalkan semua
perhiasan orang Israel yang mereka pakai untuk membuat anak lembu emas. Mereka
membuat patung dengan perhiasan mereka, karena mereka berbeban berat dan tidak
melihat pimpinan Tuhan. Oleh sebab itu mereka menyembah patung yang mereka
pikir akan menyelamatkan mereka dari tanah Mesir. Jikalau mereka masih
mempunyai perhiasan, maka kemungkinan masih dapat dipakai untuk membuat patung
lagi. Oleh karena itu Tuhan memerintahkan membuang perhiasan itu.
Sekarang Musa bertemu dengan Tuhan,
bukan di tempat kemah tetapi di luar perkemahan. Di luar perkemahan adalah
tempat orang yang mempunyai dosa. Musa bertemu dengan Tuhan di luar perkemahan
orang Israel, bukan di tempat kemah pertemuan. Ketika Musa bertemu dengan Tuhan
di luar perkemahan, hadirat Tuhan penuh. Pada saat itu Musa berdoa di hadapan
Tuhan â€Å“Tuhan, apakah Engkau memanggil saya? Orang Israel adalah umat
pilihanMu. Tuhan memilih saya bukan? Maka sekarang jika kiranya saya mendapat
kasih karunia di hadapan-Mu beritahukanlah kiranya jalan-Mu kepadaku, sehingga
saya dan orang Israel mengenal Engkau, supaya saya tetap mendapat kasih karunia
di hadapan-Mu. Tentang doa itu Tuhan menjawab, â€Å“Aku sendiri akan memimpin
engkau.
Tuhan hadir dalam setiap masalah,
itulah pekerjaan yang Tuhan lakukan.
Mengapa Kita Menerima Pimpinan Roh
Kudus?
Kelompok doa tidak boleh menjadi
kumpulan doa semata. Di dalam doa Tuhan hadir dan menjawab pokok-pokok doa dan
melakukan pembaharuan. Tuhan beserta dengan Anda dan saya, hal itu dapat
terlihat pada saat Tuhan memberikan kekuatan yang baru, memperbaharui iman dan
memberikan kekuatan. Tuhan menyatakan kehendak-Nya melalui kita. Doa syafaat
bukan tujuan kita, melainkan hadirat Tuhanlah yang menjadi tujuan utama di
dalam doa syafaat. Tuhan menyertai dan setelah doa itu dijawab tempat itu juga
diberkati oleh Tuhan.
Setelah menerima jawaban dan pimpinan
Tuhan, pekerjaan dan pemeliharaan Tuhan akan menyertai kita selama-lamanya.
Begitu pula dengan peperangan rohani, bukan kita yang berperang dalam
peperangan rohani. Yang memimpin peperangan rohani adalah Yesus Kristus yang
telah menang di kayu salib. Dia yang telah menghancurkan semua kuasa Setan
untuk kemuliaan Bapa dan pada saat kita taat di hadapan Tuhan kita dapat maju
dan memproklamirkan kemenangan dalam nama Yesus. Saya harap Anda dapat
mempercayai bahwa Tuhan telah memberikan kemenangan di atas kayu salib;
kebahagiaan, damai sejahtera dan sukacita.
Semua hal rohani itu dipuaskan di dalam
hati, sehingga pada saat melakukan peperangan rohani, kita tidak menjadi lelah
dan tertekan. Semakin kita berperang, maka semakin besar kebahagiaan dan
mujizat iman yang terjadi di dalam kehidupan kita. Juga hati kita megakui
pekerjaan Tuhan bahwa Dialah yang melakukan peperangan rohani itu. Tuhan sudah
memberikan kemenangan melalui Yesus di kayu salib kepada kita sehingga jika
kita menaati Tuhan, maka kita dapat menikmati kebahagiaan dan kagum atas
kemenangan itu.
Kekalahan dalam peperangan rohani
disebabkan gagal dalam kehidupan iman dan ketaatan di hadapan Tuhan. Jika tidak
taat di hadapan Tuhan dan tidak mengetahui kehendak-Nya maka kita kalah dalam
peperangan rohani. Oleh karena itu menerima pimpinan Roh Kudus sangatlah perlu.
Pimpinan Roh Kudus yang Paling Kuat
Adalah Hadirat Tuhan.
Sekarang kita melihat bagaimana Musa
menyelesaikan masalah dengan cara Tuhan. Musa membuang perhiasan dan berdoa
dengan mempertaruhkan hidup di hadapan Tuhan. Dia mulai berdoa dengan memegang
janji Tuhan dan berkat Tuhan supaya Tuhan memberikan hidup kepadanya. Dia mau
menaati jalan Tuhan.
Isi doa Musa singkat, â€Å“Tuhan
bagaimana Engkau memimpin jalanku? Aku ingin mengetahui jalan-Mu lebih dari
pada rencanaku dan keinginanku. Aku juga ingin mengetahui bagaimana Tuhan
menuntun bangsa Israel masuk ke tanah yang diberkati oleh karena orang Israel.
Apa yang harus kami lakukan supaya Tuhan menyertai kami?
Zaman ini lebih mengejar sesuatu yang
bisa dipegang tangan kita secara nyata daripada hadirat Tuhan yang menyertai
kita. Ketika orang lian melihat hal seperti itu mereka kagum dan berkata:
Hebat! Tetapi justru sesuatu yang sangat hebat adalah jika Tuhan menyertai kita
selama-lamanya. Sesuatu yang dapat dipegang oleh tangan dapat habis. Akan
tetapi Tuhan menyertai kita, Tuhan mendukung kita dan terus-menerus memimpin
jalan kita dan Jehovah Jireh menyertai kita.
Pada saat kita memerlukan kesehatan
akan diberi kesehatan, memerlukan harta benda akan diberi harta benda,
memerlukan kebijkasanaan akan diberi kebijaksanaan, memerlukan mujizat akan
diberikan mujizat. Jika ingin melihat pekerjaan-Nya, Tuhan akan melakukan pekerjaan-Nya
kepada kita melalui iman. Yang paling penting adalah Tuhan menyertai kita.
Walaupun keadaan sulit jika Tuhan
menyertai, maka kita sudah menang. Meskipun keadaan baik jika hadirat Tuhan
tidak ada, maka pekerjaan Tuhan tidak nyata karena Tuhan tidak menyertai kita
sehingga kita dapat jatuh. Apa yang dilakukan tergantung waktu-Nya. Tuhan
menjawab doa Musa, â€Å“Saya akan menyertai engkau. Alangkah hebat jawaban-Nya.
Itulah pimpinan Roh Kudus.
Bagaimana kehidupan Anda sehari-hari
saat dipimpin oleh Roh Kudus? Berapa lama kehidupan iman Anda dipimpin oleh Roh
Kudus? Kehidupan iman yang dewasa penting tetapi Alkitab berkata bahwa tidak
ada kehidupan iman yang berhasil kalau hidup keagamaan kita tidak benar. Berapa
lama kita berada di dalam hadirat Tuhan, itulah yang menjadi fokus Tuhan. Orang
Israel yang menjadi tawanan perang menderita dan menghadapi kesulitan. Tapi
cobalah berpikir, Tuhan menghitung waktu orang Israel dengan apa? Tuhan tidak
menghitung kehidupan orang Israel selama di padang gurun selama 40 tahun,
tetapi berapa lama Tuhan menyertai mereka.
Pengalaman kehidupan iman dihargai pada
waktu berapa lama Tuhan menyertai kita. Jika kita tidak mempunyai saat-saat di
mana Tuhan menyertai kita, sebenarnya kita tidak mempunyai arti dalam kehidupan
ini. Begitu pula dengan kehidupan berdoa. Coba renungkan berapa lama kita
berdoa dalam hadirat Tuhan. Pada saat menyebut â€Å“Tuhan dalam berdoa, jika kita
benar-benar berdoa dalam hadirat Tuhan, maka akan muncul mujizat yang dahsyat.
Pimipinan Roh Kudus Melalui Pujian
Kita perlu berpikir tentang pujian.
Jika kita berdoa dalam hadirat Tuhan dan mulai menerima firman Tuhan, maka
pengurapan Roh Kudus akan turun. Sesuai dengan firman kita akan mengalami
kehadiran Roh Kudus melalui doa dan pujian. Itulah alasannya kita menaikkan
pujian. Roh Kudus hadir pada saat berdoa, dalam puji-pujian dan firman.
Secara pribadi atau kelompok cara yang
paling baik untuk dapat masuk lebih dalam di dalam hadirat Roh Kudus adalah
melalui pujian. Kitab Mazmur menjelaskan kepada kita tentang hadirat Tuhan di
dalam pujian mereka begitu jelas terlihat. Pada saat mengajar di sekolah
teologi saya pernah mengajar tentang tafsiran Perjanjian Lama melalui kitab
Mazmur. Perasaan dan pengalaman yang dialami oleh Daud saat memuji, mengakui
dan merasakan hadirat Tuhan sebagaimana terdapat dalam kitab puisi tersebut,
juga saya alami pada saat saya mengajarkan firman dalam kitab Mazmur. Walaupun
masih dalam suasana belajar, murid-murid mengalami pertobatan sambil menangis
dan berseru dengan segenap hati.
Hati orang yang pernah bertemu dengan
Tuhan adalah hati yang seperti itu. Hati orang yang takut akan Tuhan adalah
hati yang seperti itu. Hati orang yang memuji Tuhan adalah hati yang seperti
itu. Tetapi murid mulai menangis karena tidak mempunyai hati seperti itu pada
dirinya sendiri. Mazmur bukan suatu puisi yang dibaca keyika hati senang
Hati orang yang berkenan kepada Tuhan
maka pujian, pengakuan, dan renungan orang tersebut juga akan berkenan di hati
Tuhan. Di dalam kitab Mazmur dinyatakan pengakuan, renungan, doa dan pujian
yang berkenan kepada-Nya.
Kehadiran Roh Kudus Dalam Doa Syafaat
Saat dalam persekutuan doa, hendaklah
kita fokus pada kehadiran Roh Kudus ditempat itu lebih dari pada orang yang
hadir. Saya percaya walaupun hanya dua atau tiga orang berkumpul di persekutuan
doa itu, Roh Kudus akan hadir dan mendukung mereka dan mengizinkan mereka
berdoa di tempat itu, sehingga mereka dapat membuka takhta Allah.
Pada saat Anda melakukan kehidupan doa
yang dikuasai dan dipimpin oleh Roh Kudus, mujizat yang dahsyat akan terjadi.
Sampai sekarang apapun yang belum pernah Anda dengar, belum pernah Anda lihat,
belum pernah Anda pikir dan belum pernah timbul dalam hati Anda, jika Anda
mempercayai Roh Kudus maka semua hal akan terwujud (1 Kor. 2:9)
Pada saat Roh Kudus memimpin kita
menaikkan puji-pujian maka akan terjadi pertobatan, kesembuhan penyakit dalam
puji-pujian, bahkan roh-roh jahat akan keluar, sehingga kita dapat mengalami
kebebasan dan sukacita yang penuh dari atas oleh karena roh dan jiwa bebas pada
saat memuji dengan sukacita. Masuk dalam pujian harus dengan ucapan syukur dan
sukacita. Pada saat berdoa syafaat kita harus masuk di dalam hadirat Roh Kudus
dengan cara seperti itu.
Pendoa syafaat tidak hanya berkumpul
menyusun topik doa, memuji Tuhan, dan kemudian berdoa dengan tekun sesuai
urutan. Pada saat persekutuan dimulai, harus dapat berdoa dalam hadirat Tuhan.
Pada saat seperti itu mujizat yang dahsyat akan terjadi di tempat itu. Pada
saat berdoa Tuhan sendiri yang akan menyertai. Tuhan tetap menyertai walaupun
hanya 2 atau 3 orang saja yang berkumpul, yang penting adalah Tuhan menyertai
seperti Tuhan menyertai 100 orang yang berkumpul. Jika 100 orang berkumpul
tetapi Tuhan tidak menyertai, maka hanya merupakan orang banyak yang berkumpul
melakukan sebuah program. Tetapi jika Tuhan hadir, percayalah semua program
yang telah ada akan diubah menjadi program Tuhan.
ORANG YANG MEMILIKI VISI
Yang kedua, pemimpin persekutuan adalah
orang yang harus memiliki visi. Di dalam Alkitab, pendoa yang dipimpin oleh
Tuhan semuanya adalah orang yang memiliki visi. Pendoa dapat memegang visi
Tuhan. Berapa lama persekutuan doa dapat berlangsung tergantung pada visi.
Walaupun sudah berdoa selama hidup, tetapi jika visinya salah maka visi pun
tidak terwujud.
Ada orang mengikuti persekutuan doa
supaya bisa berdoa untuk masalah pribadi tetapi setelah mendapat jawaban
semangat doanya hilang. Mengapa hal itu terjadi? Memang kita mempunyai masalah
pribadi, tetapi yang penting adalah visi. Walaupun ada anggota tim doa syafaat
yang meninggal dunia, tetapi jika tim itu masih ada, tim itu harus memegang
visi Tuhan yang besar supaya bisa berdoa sampai Tuhan datang.
Harus Berdoa Dengan Visi
Jika orang berdoa dengan visi, masalah
tidak menjadi persoalan. Misalnya masalah kesehatan, masalah anak, masalah
keluarga, dan masalah materi (harta benda) dan siapapun bisa mempunyai masalah
tersebut. Pada saat mendoakan masalah itu, bagaimana jika bertemu dengan
pemimpin yang mempunyai visi atau orang yang mempunyai visi dari Tuhan?
Pada awalnya dia akan masuk ke
persekutuan doa untuk masalah kesehatannya, tetapi jika dia ikut memegang visi
pemimpin tersebut maka kemuliaan Tuhan akan hadir selama dia berada di tempat
itu. Pekerjaan Tuhan yang disertai dengan memegang visi selama hidup dapat
menyatakan kemuliaan Tuhan. Orang yang tidak mempunyai visi adalah orang yang
berpikir visi itu tidak ada hubungan dengannya, sehingga dia tidak tertarik
untuk mendoakannya. Dia tidak mempunyai visi tentang doa.
Berapa kuat suatu kelompok doa
tergantung dari apakah visi kelompok doa itu berasal dari Tuhan. Pada saat
mendoakan pendeta kami, kami berdoa mengenai kesehatannya, roh yang dikuasai
oleh Tuhan, kuasa yang dia terima dari Tuhan, dan sebagainya. Tetapi yang lebih
penting adalah harus berdoa supaya Tuhan menggenapi visi yang sudah Tuhan
berikan kepada pendeta kami. Juga harus berdoa kepada Tuhan mencukupkan semua
keperluan.
Umat yang tidak mempunyai visi akan
liar. Firman Tuhan berkata, â€Å“Bila tidak ada wahyu, menjadi liarlah rakyat
(Ams. 29:18)
Kunci supaya doa Anda menjadi kuat
untuk selamanya adalah harus mempunyai visi. Zaman sekarang adalah zaman yang
tidak mempunyai visi. Ada banyak orang hidup tanpa visi. Walaupun sudah percaya
kepada Yesus dan menerima keselamtan, masih ada di antara mereka yag hidup
tanpa visi. Bukan karena tidak mempunyai visi, tetapi karena mereka tidak
mengetahui visi apa yang Tuhan beri.
Saya berharap Anda menerima dan
memegang visi Tuhan supaya mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas pada
zaman ini.
Pada saat berdoa dengan memegang teguh
visi akan mendapatkan kekuatan untuk berdoa. Mujizat yang Tuhan berikan untuk
jawaban doa akan terjadi. Pada saat memilih seorang pemimpin, sama seperti
memilih orang yang mempunyai visi yang sama karena jika visinya berbeda maka
kelompok tersebut dipimpin ke arah yang berlainan. Pemimpin doa syafaat di
gereja harus mempunyai visi yang sama dengan visi gereja. Jadi visi gereja
tersebut menjadi visinya sendiri. Orang yang tidak seperti itu tidak dapat
menjadi pemimpin doa syafaat, walaupun sudah masuk ke dalam kelompok doa
syafaat.
ENAM TAHAP MEMILIH PEMIMPIN YANG SESUAI
DENGAN TELADAN TUHAN YESUS
Tahap Memilih
Sekarang kita akan mempelajari
bagaimana memilih pemimpin doa syafaat sesuai dengan Alkitab. Kita akan
mempelajari melalui tahap-tahap apa saja Tuhan Yesus memilih seorang pemimpin.
Dalam hal ini ada enam tahapan.
Tahap pertama adalah Tuhan Yesus
memilih. Walaupun pemimpin doa syafaat dikirimkan oleh Roh Kudus, akan tetapi
orang tersebut harus diuji apakah benar-benar disertai oleh Roh Kudus. Tuhan
Yesus memanggil murid-muridnya di sekitar daerah Galilea. Tuhan Yesus berkata,
â€Å“Ikutlah Aku, Aku akan menjadikanmu menjadi penjala manusia. Murid yang
paling dekat dengan Tuhan Yesus adalah Petrus, Yakobus, Yohanes. Pertama 3
orang kemudian menjadi 12 orang, terus bertambah menjadi 70 orang, 120 orang
dan 500 orang. Pada saat Yesus memanggil murid yang pertama dimulai dengan
panggilan, kemudian menjadi pilihan. Pilihan dimulai dari panggilan, kemudian
akan mendapatkan pelayanan yang sesuai sehingga dapat berbuah dengan baik di
dalam pelayanan. Pilihan bukanlah hal yang sepihak.
Jika pendeta memilih Anda sebagai
pemimpin doa syafaat untuk disiplin, ikutlah dengan sukarela. Tuhan akan berkenan
kepada orang yang mengikuti Dia dengan sukarela. Pada saat Tuhan memilih
murid-murid-Nya, mereka bukanlah orang yang hebat tetapi orang yang taat.
Walaupun mereka bukan orang yang berpendidikan, tetapi Tuhan melihat
kemungkinan bahwa mereka dapat menjadi orang yang mendirikan Kerajaan Surga di
mana saja, karena mereka lebih mudah untuk diajari dan disiplin untuk taat
melakukan kehendak-Nya.
Tahap Mengajar
Tahap yang kedua adalah mengajar. Tuhan
mengajar mereka yang sudah dipilih. Pada saat mengajar mereka Tuhan memberikan
kuasa dan memperlihatkan mujizat. Tuhan mengutus mereka dan merasa heran akan
mujizat itu dan berkata, â€Å“Hal itu tidak hanya Aku saja yang dapat melakukan,
kalian juga bisa melakukannya seperti yang Aku lakukan di dalam nama-Ku. Tuhan
mengutus mereka untuk memberitakan Injil kerajaan surga dengan memberi kuasa
untuk memulihkan orang yang sakit dan yang lemah serta mengusir setan dari
orang yang kerasukan. Para murid pergi dan melakukan semuanya di dalam nama
Tuhan Yesus Kristus dan kemudian sesuatu terjadi. Lalu mereka kembali dengan
semangat yang tinggi. Mereka yang dulu diam, sekarang berbicara tentang
pelayanannya masing-masing dengan semangat yang menggebu-gebu.
Tuhan bertanya kepada mereka, â€Å“Apa
yang dikatakan orang setelah melihat pelayanan kalian? Menurut kata orang siapa
Anak Manusia itu? Murid-murid-Nya menjawab: â€Å“Ada yang berkata salah seorang
nabi, ada juga yang berkata Elia, yang lain berkata Musa yang dibangkitkan.
Tuhan Yesus bertanya lagi kepada mereka, â€Å“Tetapi menurut kalian sendiri siapa
Aku ini? Pada saat itu Simon Petrus menjawab, â€Å“Engkau adalah Mesias, Anak
Allah yang hidup. Tuhan Yesus berkata kepada Petrus, â€Å“Sebab bukan manusia
yang memberitahukan hal itu kepadamu, melainkan Bapa yang di surga. Alangkah baiknya
jawaban Petrus.
Setelah orang-orang didisiplin dan
dididik, kemudian mereka dapat mempraktekkan pelayanan yang diberikan kepada
mereka. Sama seperti itu dalam disiplin doa syafaat seorang pemimpin tidak
boleh membiarkan hanya dengan perkataan, â€Å“Berdoalah dengan keras! atau
â€Å“Hadirlah dalam persekutuan doa syafaat. Hal pertama yang harus dilakukan
adalah mengajar. Kedua bagaimana memimpin kelompok doa dengan baik dan
mendalam. Tuhan Yesus todak memaksa, juga tidak mencela kalau tidak berdoa. Murid-murid
melihat dan melakukan teladan yang ditunjukkan Yesus dalam berdoa. Doa syafaat
juga harusa diajarkan. Tidak ada gunanya kalau kita hanya berkata, â€Å“Ayo masuk
dalam hadirat Roh Kudus. Tetapi kita harus mengalami hadirat Roh Kudus secara
langsung. Ketika kita menga jar, â€Å“Kita harus masuk ke hadirat Roh Kudus
melalui pujian, kita harus menolong murid untuk mengalami hadirat Roh Kudus
melalui pujian secara langsung. Yesus tidak memaksa mereka untuk mengikuti Dia,
tetapi menunjukkan teladan-Nya.
Tahap Pengabdian
Ketiga adalah tahap pengabdian. Tuhan
memilih, mengajar dan memberi teladan kepada para murid. Kenudian Tuhan Yesus
meminta pengabdian mereka. Dalam mengabdi yang paling penting adalah mempunyai
motivasi mengapa kita berdoa syafaat? Siapa yang dapat berdoa syafaat? Kita
semua dapat melakukannya. Kita semua mempunyai kemampuan untuk berdoa syafaat.
Memang ada harga yang harus dibayar dalam mengikut Tuhan. Secara manusia hal
itu merugikan, tetapi kita harus berserah untuk hal itu. Membayar harga dalam
mengikuti kehendak Tuhan adalah sebuah pengabdian. Serahkanlah dirimu. Siapa
yang dapat melakukan hal ini? Yaitu orang yang mempunyai visi. Karena dengan
mempunyai visi mereka dapat mengikuti jalan Tuhan da n membayar harga.
Bagaimana murid-murid dapat mati sahid, mati di kayu salib dengan cara terbalik
sambil memuji Tuhan? Karena mereka mempunyai visi yang mulia yang lebih
berharga dari pada hidup mereka sendiri. Oleh karena itu mereka berlari menuju
visi yang mulia.
Mengapa berdoa syafaat. Saya percaya
pekerjaan Tuhan akan terjadi jika ada visi. Pada zaman ini, yang penting adalah
visi bagaimana caranya memberi pengharapan untuk masa depan kepada orang yang
tersesat. Tuhan Yesus adalah jalan kebenaran dan hidup. Oleh karena itu. Jika
kita memegang teguh visi untuk hidup bersama Tuhan Yesus, maka hal itu akan
mengubah seluruh kehidupan kita. Tetapi ada orang yang berpikir bahwa jika ia
mati pasti masuk surga dan hidup kekal. Oleh karena itu dia hanya memfokuskan
pada visi tersebut. Kemudian dia hanya menghadiri kebaktian dengan tekun saja.
Jika orang seperti itu mendapat penderitaan, mereka tidak bisa maju.
Selain itu, yang Tuhan inginkan dari
saya adalah melakukan pelayanan dengan baik dan memberikan kemuliaan kepada
Tuhan, serta melakukan visi kekal yang diberikan Tuhan kepada saya sehingga
dapat menyimpan harta di surga selama hidup di dunia ini. Oleh sebab itu, apa
yang menjadi visi kita di dunia harus senantiasa dipegang.
Ada visi untuk satu bulan, satu tahun
dan juga selama hidup. Saya harap Anda benar-benar memegang visi tersebut.
Tuhan akan memberikan visi kepada Anda. Anda harus mempersiapkan diri dan mau
membayar harga supaya dapat mengikut Yesus. Jika Anda tidak mempunyai
pengabdian untuk taat seperti yang Tuhan inginkan maka Anda tidak dapat
melakukan tugas pelayanan dengan baik.
Tahap Mandat
Tahap yang keempat adalah mandat. Tuhan
Yesus memberikan mandat kepada pelayan-Nya. Mandat untuk melakukan pekerjaan
Tuhan dan Tuhan menyertai. Kemudian Tuhan memberikan kuasa kepada mereka supaya
dapat menginjili dengan berani. Tanda-tanda ajaib mengikuti pekerjaan Tuhan itu
ketika mereka menggunakan kuasa dan otoritas dalam nama Yesus Kristus sehingga
ketika mereka berdoa mujizat Tuhan terjadi. Mandat yang Yesus berikan kepada murid-murid-Nya
bukan merupakan mandat yang berisi program latihan yang membutuhkan proses
beberapa minggu, melainkan mandate untuk mengikuti kehendak Tuhan dengan
kesiapan diri dan mau membayar harga, supaya dapat mewujudkan tugas yang Tuhan
berikan.
Visi yang Tuhan berikan selama hidup
pada zaman ini harus sesuai dengan panggilan dan mau menerima ajaran melalui
firman Tuhan. Mulai saat itu Tuhan memberikan mandat kepada kita. Mandat adalah
menerima tugas atau pekerjaan. Tuhan memberikan tanggung jawab kepada orang
yang setia dalam pekerjaan yang kecil sampai yang besar. Jika Anda terlatih,
maka Anda akan menerima mandat berupa tugas pekerjaan yang Tuhan inginkan untuk
diwujudkan. Pada saat seseorang menerima tugas pekerjaan itu, ia akan langsung
berkata, â€Å“Tuhan, siapakah saya, manusia yang lemah, mengapa Tuhan berikan
tanggung jawab itu pada saya.
Begitu pula dengan pendoa syafaat,
dapat berbicara seperti ini, â€Å“Saya berdoa untuk orang lain dengan tekun dan
terus-menerus, sehingga Tuhan memberikan kepercayaan kepada saya untuk memimpin
kelompok doa syafaat. Mulai sekarang hal itu membutuhkan dukungan doa dari
kelompok doa syafaat dan juga memerlukan doa kesehatian untuk tim doa. Jika
kita dapat melakukan tugas yang Tuhan berikan mulai saat itulah kehidupan kita
berubah.
Tahap Mengawasi dan Penafsiran
Tahap kelima adalah mengawasi dan
penafsiran. Pada saat mengerjakan pekerjaan yang telah diberikan, yang penting
adalah mengawasi pendoa syafaat sambil menerima pimpinan dari Tuhan. Pemimpin
harus dapat mengajar bagaimana tim doa syafaat melakukan kehidupan iman mereka
dan bagaimana mereka dapat dipimpin oleh Tuhan.
â€Å“Kemudian kutujuh puluh itu kembali
dengan gembira dan berkata: â€Å“Tuhan, juga setan-setan takluk kepada kami demi
nama-Mu â€Å“ Lalu kata Yesus kepada mereka: â€Å“Aku melihat Iblis jatuh seperti
kilat dari langit. Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepadamu untuk
menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh,
sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu. Namun demikian janganlah
bersukacita karena roh-roh jahat takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena
namamu terdaftar di surga (Luk. 10:17-20).
Jadi, pada saat murid kembali dari
penginjilan Yesus mengevaluasi apakah mereka melakukan kesalahan dalam
penginjilan dan apakah mereka menginjili dengan cara yang betul atau tidak.
Tahap Pelipatgandaan
Tahap keenam adalah pelipatgandaan.
Untuk mengetahui pohon itu baik atau tidak hanya dapat dilihat dari buahnya.
Sama halnya dengan pelipatgandaan, bagaimana cara membuat orang lain menjadi
seperti kita sendiri. Pemimpin harus mendoakan banyak orang sebagaimana
mendoakan diri sendiri supaya dapat mengalami karya Tuhan dan mengabaikan diri.
Dan juga harus mendidik orang-orang tersebut dalam kelompok doa syafaat.
Saya harap Anda mempunyai kuasa
sehingga dapat berdoa lebih kuat daripada orang lain yang hanya berdoa supaya
dapat dilihat orang. Tidak hanya mempunyai keahlian dan menyimpannya untuk diri
sendiri, tetapi harus terus-menerus membagikan kepada orang-orang yang mempunyai
kemauan untuk hal tersebut sehingga semakin bertambah jumlah orang dalam tim
doa syafaat, supaya dapat dipakai untuk zaman ini. Percayalah akan hal itu.
ORANG YANG BERIMAN
Ketiga, dasar sebagai pendoa syafaat
adalah orang yang beriman. Di dalam Alkitab ciri-ciri khusus orang yang dipakai
Tuhan adalah orang yang memiliki iman. Seperti tertulis dalam kitab Ibrani,
â€Å“Tetapi tanpa iman, tidak mungkin orang berkenan kepada Allah (Ibrani. 11:6)
Jadi, bertindak dengan iman dapat menyenangkan hati Tuhan. Dalam kitab Roma
14:23 tertulis,Tetapi barangsiapa yang bimbang kalau dia makan, ia telah
dihukum, karena ia tidak melakukannya berdasarkan iman. Dan segala sesuatu yang
tidak berdasarkan iman, adalah dosa. Di ayat tersebut tertulis, Segala sesuatu
yang tidak berdasarkan iman, adalah dosa. Ini bukti bahwa jika kita tidak
mempunyai iman kita berdosa. Bukti itu dinyatakan setelah manusia jatuh dalam
dosa sampai sekarang.
Sesudah Adam dan Hawa jatuh dalam dosa
mereka mempunyau keturunan yaitu Kain dan Habel. Sejak kecil mereka sudah
beribadah kepada Tuhan. Walaupun Kain dan Habel bersama-sama beribadah kepada
Tuhan, tetapi Tuhan lebih senang kepada persembahan Habel dan menolak
persembahan Kain. Padahal Kain mempunyai orang tua sama dengan Habel. Mereka
sama-sama dilahirkan dari orang tua yang sama dan beribadah kepada Tuhan juga
bersama-sama.
Mengapa Tuhan menerima persembahan dari
seseorang dan menolak persembahan yang lain? Karena yang satu memberi
persembahan hanya menurut adat-istiadat agama dan secara formal dan tidak ada
artinya sama sekali. Sedangkan yang lain memberi persembahan dengan iman.
Persembahan yang kita berikan harus seperti persembahan Habel, bukan seperti
Kain. Persembahan seperti itulah yang diterima oleh Tuhan.
Jika Tuhan menerima persembahan Anda,
Tuhan akan memberikan damai sejahtera, kebahagiaan, iman untuk kesembuhan dan
penghiburan. Seperti itulah pekerjaan Tuhan akan terjadi sehingga Anda sangat
bersukacita jika Tuhan menerima persembahan Anda.
Apabila setelah bertemu Tuhan, memuji
dan menyembah-Nya, tetapi hatinya masih berbeban berat dan perasaannya kacau
balau, itu berarti masih ada yang salah. Dunia ini memang semakin hari menjadi
semakin sulit tetapi kehidupan iman dalam hati kita harus terus maju. Yang
penting adalah iman. Jika kita mempunyai iman maka dapat menyenangkan Tuhan.
Tuhan melakukan pekerjaan melalui orang yang menyenangkan hati-Nya dan Tuhan
akan lebih mengasihi mereka.
Adakalanya kita bertemu dengan
seseorang yang membuat kita senang tetapi ada pula orang yang membuat jengkel.
Tuhan adalah Pribadi dan menyertai orang yang menyenangkan diri-Nya dan lebih
melakukan pekerjaan-Nya melalui orang seperti itu. Alasannya adalah orang yang
beriman akan melakukan pekerjaan Tuhan. oleh karena itu orang yang menyenangkan
Tuhan harus berada dalam kelompok doa syafaat.
Apakah Menyatakan Kebenaran Tuhan?
Orang yang menyenangkan Tuhan harus
mengikuti kebenaran dasar. Jangan sampai menonjolkan kebenarannya sendiri
tetapi harus mengutamakan kebenaran Tuhan. Apa saja yang dilakukan harus
memancarkan kemuliaan Tuhan. Orang yang berdoa mudah bersalah karena
menonjolkan dirinya. Pada saat penyakit seseorang disembuhkan dan sukacita
melimpah, kita harus memanjatkan doa syukur kepada Tuhan.
Ketika kelompok doa sudah berkembang
menjadi besar, seorang pemimpin jangan berkata seperti ini, â€Å“Banyak orang
masuk karena saya yang mempimpin kelompok itu dengan baik walaupun dia memang
sudah melaksanakan peranannya dengan baik. Seharusnya pemimpin tersebut berkata
seperti ini â€Å“Siapakah saya, Tuhanlah yang mendatangkan banyak orang supaya
kehendak-Nya digenapi. Tuhanlah yang lebih banyak melakukan pekerjaan-Nya.
Orang yang beriman tidak memperlihatkan kebenaran dirinya sendiri, tetapi hanya
menonjolkan kebenaran Tuhan saja.
Pada zaman ini sulit untuk hidup
beriman, karena kebenaran manusia lebih banyak muncul daripada kebenaran Tuhan.
Nyatakanlah kebenaran Tuhan, tinggikanlah Tuhan. Meskipun kita memiliki
kekurangan dan kelemahan, tetapi Tuhan akan mnyertai kita. Walupun seseorang
hebat, pintar dan dipakai secara dahsyat di hadapan Tuhan, tetapi jika
menonjolkan dirinya sendiri Tuhan tidak akan menyertai dia. Tuhan akan
melakukan pekerjaan-Nya dalam kelompok melalui orang yang beriman. Di dalam
kitab Yakobus 5:16 tertulis, â€Å“Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu
dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar bila dengan
yakin didoakan, sangat besar kuasanya. Doa orang yang sesuai dengan kehendak Al
lah akan menyatakan kebenaran Tuhan dan Tuhan akan berkenan kepada orang itu.
â€Å“Kamu adalah orang yang benar. Ada
orang yang menerima pengampunan dosa melalui kuasa darah Yesus Kristus dan
tidak melupakan berkat dan karunia yang telah diterimanya, sehingga ingin
memberikan hidup untuk kemuliaan Tuhan dengan sukacita dan haru. Kelompok yang
anggotanya adalah orang-orang seperti itu, jika berkumpul bersama untuk berdoa,
maka mujizat akan terjadi. Apabila kebenaran Tuhan ditonjolkan maka tidak akan
ada pertengkaran, cemburu dan iri hati.
ORANG YANG TEKUN BERDOA
Syarat keempat untuk pemimpin kelompok
doa syafaat adalah kehidupan doa pribadi yang kuat. Kehidupan doa pribadi harus
dipertahankan. Kita bukan pendoa yang berdoa untuk persekutuan doa syafaat.
Secara pribadi kita harus bergaul terus menerus dengan Tuhan melalui doa paling
sedikit satu jam sehari.
Di dalam Matius 26:36, ada kejadian
bahwa Yesus berdoa di taman Getsemani. Yesus pergi bersama dengan
murid-murid-Nya ke taman Getsemani. Yesus pergi sedikit lebih jauh dari mereka
lalu tersungkur ke tanah dan berdoa tentang penyaliban-Nya. Setelah berdoa
Yesus kembali kepada murid-murid-Nya dan melihat mereka tertidur. Lalu Dia
berkata, â€Å“Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan-Ku? Kemudian Dia
berkata lagi, â€Å“Berjaga-jagalah dan berdolah supaya kamu jangan jatuh ke dalam
pencobaan. Hal ini berarti kita harus berdoa satu jam sehari secara pribadi.
Kita dapat belajar tentang kebenaran
yang harus kita doakan setiap saat supaya tidak mengalami pencobaan. Karena
jika kehidupan imannya tidak benar maka banyak orang jatuh dalam pencobaan
walaupun telah berdoa syafaat dengan tekun. Untuk dapat mencapai tahap melayani
Tuhan dengan sukacita kita harus dapat berdoa sebagai anggota kelompok di
kelompok doa syafaat. Pemimpin harus seperti itu. Keberadaan seorang pemimpin
harus ditentukan dengan iman dan jiwa yang baik begitu pula dengan anggota
kelompok.
Dalam kitab 1 Samuel 12:23-24 tertulis,
â€Å“Mengenai aku, jauhlah dari padaku untuk berdosa kepada Tuhan dengan berhenti
mendoakan kamu; aku akan mengajarkan kepadamu jalan yang baik dan lurus. Hanya
takut akan Tuhan dan setelah beribadah kepadaNya dengan segenap hatimu, sebab
ketahuilah betapa besarnya hal-hal yang dilakukannya di antara kamu. Di sini
Samuel berkata, â€Å“jauhlah dari padaku untuk berdosa kepada Tuhan dengan
berhenti mendoakan kamu Jika orang yang beriman tidak berdosa di hadapan Tuhan
dengan berhenti berdoa bagi orang lain; seperti berdoa bagi keselamatan
keluarganya, orang yang lemah di dalam keluarganya, tentang iman, maka doanya
akan dijawab. Percayalah pada firman Tuhan itu. Meskipun k ita rindu doa-doa
kita dijawab tetapi seringkali kita berdosa karena tidak terus-menerus
mendoakannya. Pada saat orang yang percaya bangkit dan berdoa terus menerus
bagi orang-orang yang tidak percaya kepada Tuhan, maka mereka (orang-orang yang
tidak percaya) akan datang kepada Tuhan. Tuhan menjawab doa orang yang berdoa.
Orang-orang tersebut mau datang kepada Tuhan dan berubah bukan karena kekuatan
manusia tetapi kuasa Tuhanlah yang mengubahkan mereka dan tidak ada seorangpun
yang dapat menghalangi.
Doa yang tidak putus-putusnya dinaikkan
di hadapan Tuhan bagi keluarga kita, maka Tuhan akan menggenapi pekerjaan-Nya
atas keluarga kita. Pada saat terus-menerus berdoa bagi bangsa dan negara supaya
kehendak Tuhan digenapi, Tuhan akan menjawab doa kita. Inilah alasan melakukan
kehidupan doa pribadi yang tekun di mana doa tersebut akan diwujudkan.
Cara Hidup Dalam Doa
Jika demikian bagaimana seharusnya
hidup dalam doa. Kita harus berdoa di dalam hadirat Roh Kudus. Cara yang paling
baik adalah masuk di dalam hadirat Roh Kudus kemudian baru berdoa. Mujizat yang
hebat akan terjadi pada saat kita masuk lebih dalam di hadirat Tuhan dan
bergaul dengan-Nya melalui doa, baik berdoa di dalam hati maupun dengan suara
keras, tetapi semua harus berfokus pada Tuhan. Memuji Tuhan juga harus berfokus
kepada-Nya, tidak peduli siapa yang datang di sebelah kita. Semuanya, baik hati
dan pikiran harus tertuju kepada Tuhan. Pada saat seperti inilah mujizat Tuhan
akan dinyatakan.
Pada saat saya mulai memuji dan masuk
hadirat Tuhan maka hati, pikiran dan semua yang ada pada saya seperti
dikendalikan oleh Tuhan dan saya mulai berdoa kepada-Nya. Hanya di hadirat
Tuhanlah tempat bertemu dengan Allah yang hidup. Puji-pujian yang
sungguh-sungguh kepada Tuhan juga diperlukan, yaitu saat kita memuji dengan
sepenuh hati saat masuk dalam hadirat-Nya. Tuhan juga dapat mengubah kita
melalui puji-pujian yang sungguh-sungguh di hadirat Roh Kudus.
Tuhan menyuruh kita untuk memuji dan
masuk di dalam doa, kemudian mulai menghancurkan setan yang kuat. Mulai saat
itulah peperangan rohani dilakukan. Jika kita masuk dalam hadirat Tuhan melalui
puji-pujian dan Roh Kudus hadir, maka Roh Kudus akan melakukan pekerjaan-Nya.
Sementara kita berdoa, Roh Kudus juga akan membimbing kita untuk melakukan
bagian kita.
Kebahagiaan hidup dan kepuasan jiwa
saya dapatkan pada saat berdoa dalam hadirat Roh Kudus. Pekerjaan Roh Kudus
yang masuk dalam hati saya dinyatakan di dalam kehidupan doa pribadi. Jika
tidak mempunyai kehidupan doa secara pribadi maka akan mendapatkan kesulitan di
dalam doa bersama dengan orang lain. Oleh karena itu kita harus mempunyai
kehidupan doa pribadi yang baik.
Walaupun kita dapat berdoa bagi diri
kita sendiri tetapi kita tetap memerlukan orang lain untuk mendukung kita dalam
doa. Tidak ada seorang pun yang selalu dapat mempertahankan dirinya sendiri.
Pada saat ada orang yang mendukung seseorang melalui doa maka orang tersebut
dikuatkan kembali atau kehidupan rohaninya dipulihkan. Orang tersebut dapat
mengalami pemulihan meskipun orang yang berdoa tersembunyi. Oleh karena itu
kita harus saling mendoakan.
ORANG YANG SUDAH DEWASA SECARA ROHANI
Kelima. Pemimpin doa haruslah seorang
yang sudah dewasa rohani. Orang yang sudah dewasa secara rohani harus berdoa
syafaat. Menurut 1 Korintus 2:13-14 dan 1 Korintus 13:11 dapat diketahui
siapakah orang yang sudah dewasa secara rohani. Orang yang sudah dewasa adalah
orang yang bisa menjaga orang lain. Di dalam 1 Korintus 3:1-3 ada tiga macam
orang, yaitu orang yang belum diselamatkan, orang Kristen yang masih hidup
menurut keinginan duniawi dan orang Kristen yang dipimpin Roh Allah. Orang yang
belum diselamatkan tidak menerima dan mengerti karya Roh Kudus.
Siapakah orang yang masih hidup menurut
keinginan duniawi? Orang yang telah menerima keselamatan tetapi masih hidup
menurut keinginan duniawi, secara rohani masih seperti anak kecil oleh karena
itu tidak bisa makan makanan orang dewasa, hanya bisa makan makanan bayi karena
ia belum cukup kuat untuk mencerna makanan orang dewasa. Tetapi orang yang
dewasa rohani mempunyai hikmat Tuhan dan dia mengerti pekerjaan Tuhan yang
diberikan kepadanya untuk dilakukan. Di dalam Alkitab dikatakan, â€Å“Orang yang
rohani bisa mengerti hal-hal rohani dan bijaksana dan orang lain mengetahui
kerohaniannya.
Apa ciri-ciri anak kecil? Anak kecil
(bayi) tidak bisa memikirkan orang lain, dia hanya memikirkan dirinya sendiri.
Pada saat bayi buang air besar atau kencing, dia hanya menangis saja, itu sudah
cukup baginya karena orang dewasa yang menggantikan popoknya. Jika lapar dia
menangis lagi dan orang dewasa membawa makanan dan menyuapkan makanan. Setelah
bayi itu menjadi besar dia dapat makan sendiri.
Bayi memikirkan diri sendiri, begitu
pula dengan bayi rohani. Dapat makan sendiri adalah suatu proses perkembangan
menjadi dewasa. Orang dewasa dapat makan nasinya sendiri maupun menyuapkan nasi
kepada orang lain. Demikian juga dengan doa. Ketika bayi rohani mendoakan saya,
dia tidak tahu kalau doanya salah. Tetapi setelah saya ajari tentang firman
Tuhan dan membimbingnya secara rohani, maka rohaninya menjadi berkembang
sehingga dapat membaca firman Tuhan dan menyadari kesalahan dia dulu. Dia dapat
makan nasinya sendiri.
Bukti dari sebuah pemrosesan terjadi
pada saat mendengar firman Tuhan ia menerima anugrah, memuji dan bersukacita.
Jika hal itu terus menerus terjadi tahap demi tahap, maka ia menuju kedewasaan
sehingga dia dapat mengajar orang lain atau memimpin pujian dan doa.
Dan kita semua harus mencapai tahap kedewasaan
rohani. Orang yang sudah dewasa secara rohani dapat melakukan pekerjaannya
sendiri dan menjaga kehidupan imannya maupun membimbing kehidupan iman orang
lain dan menjaga orang lain. Tetapi seorang pemimpin di sebuah kelompok doa
yang memiliki anggota yang sudah dewasa dan meminta dirinya terus menerus
didoakan maka kelompok doa ini tidak dapat berjalan baik. Apabila orang-orang
diminta hanya untuk mendoakan pokok yang sama terus menerus seperti, â€Å“Tolong
soakan supaya saya mengerti firman Tuhan, jika hal ini dilakukan setiap saat
maka kelompok doa tersebut tidak dapat berjalan baik. Oleh sebab itu kita harus
mempunyai mata rohani yang dapat melihat hal-hal rohani dan tidak hanya
memiliki mata jasmani yang hanya bisa melihat hal-hal yang terlihat.
ORANG YANG BISA MEMBIMBING DAN
MEMBENTUK PERSEKUTUAN DOA
Keenam, pemimpin persekutuan doa adalah
orang yang dapat membentuk persekutuan doa, menghibur dan membimbing
anggota-anggota persekutuan doa itu. Membentuk artinya memimpin mereka bukan
dengan membuat aturan sendiri lalu dimasukkan ke dalam kelompok doa untuk
dipakai sebagai pedoman untuk memimpin mereka berdoa.
Setan sangat membenci kelompok doa
syafaat. Seseorang berkata jika dia adalah setan, dia akan mengikuti orang yang
berdoa syafaat tersebut dan menghancurkan kelompok doa syafaat. Karena pendoa
syafaat adalah orang-orang yang menghancurkan kerajaan setan dan membangun
kerajaan surga. Oleh karena itu kelompok doa syafaat sering menerima serangan
setan.
Seseorang yang sedang berdoa dengan
sungguh-sungguh di dalam kelompok doa, tiba-tiba suatu hari dia sulit untuk
berdoa. Jangan menuduhnya bahwa dia belum dewasa atau tidak memiliki kehidupan
doa pribadi, tetapi harus menghibur dia dan terus menerus berdoa untuknya.
Pemimpin doa harus sering datang membimbing dan menghiburnya. Jika ada
seseorang yang jatuh dalam kelompok doa, kita harus berdoa bersama untuk orang
itu. Cara terbaik adalah berdoa secara bersama-sama dan dia berdiri di tengah
kelompok dan meminta kepenuhan Allah.
Jika orang diurapi dan berdoa dengan
sehati maka pekerjaan Tuhan akan digenapi. Orang yang masuk di dalam kelompok
doa syafaat tidak boleh tinggi hati. Ia harus minta dukungan doa terus menerus.
Jika ada orang yang hanya berdoa untuk orang lain, dia adalah orang yang
bermasalah. Saya selalu meminta dukungan doa untuk anak saya, keluarga saya dan
diri saya sendiri. Setiap saat saya bisa mendapat serangan yang keras dari
setan, oleh karena itu saya meminta dukungan doa untuk dilindungi dan saya juga
terus menerus berdoa.
Kita dapar membentuk persekutuan doa
untuk menghibur dan membimbing jika mendapat kebijaksanaan dan kuasa dari Tuhan
ORANG YANG DAPAT DIPERCAYA SECARA
ROHANI
Ketujuh, pemimpin harus menjadi orang
yang dapat dipercaya. Kepercayaan duniawi diperlukan, tetapi yang terpenting
adalah kepercayaan rohani. Orang yang melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh
adalah orangnya Kristus. Orang tersebut dapat menjadi korban untuk kemuliaan
Tuhan. Itulah kepercayaan rohani, walaupun tubuhnya hancur tetapi pekerjaan
Tuhan akan digenapi kepada orang yang melakukan kehendak Tuhan.
Pada saat menginjili saya menjadi apa
saja untuk dapat menolong dan menyelamatkan jiwa-jiwa. Jika kita berdoa seperti
itu jiwa itu akan menerima keselamatan. Jika suatu benih tidak ditaburkan maka
tidak dapat menghasilkan banyak buah. Oleh karena itu milikilah kepercayaan
yang berasal Tuhan.
Orang mempunyai banyak kesalahan tetapi
tetap dikasihi oleh Tuhan dan dia mengasihi Tuhan, maka Tuhan akan menutup
semua kesalahannya. Tuhan memakai kita bukan karena kita sempurna. Jika kita
dapat mengetahui orang itu sangat mengasihi Tuhan, maka orang lainpun akan yang
mengasihi Tuhan dan mengikuti-Nya. Jika seseorang pada saat menyembah Tuhan di
gereja motivasinya hanya mencari kasih Allah dan berkat Tuhan saja, maka Tuhan
tidak akan memberikan kepercayaan kepadanya. Pemimpin kelompok doa syafaat
haruslah orang yang diakui dan dapat dipercayai Tuhan. Jika demikian mulailah
berdiri dalam otoritas rohani.
ORANG YANG BISA MEMBERI WAKTU
Terakhir, yang kedelapan, seorang pemimpin
adalah orang yang dapat memberi waktu yang cukup untuk persekutuan doa. Sebagai
pemimpin harus dapat memberikan waktu yang cukup. Jika Tuhan telah memberikan
berkat harta dan waktu yang dapat dipakai untuk berdoa syafaat di hadapan
Tuhan, masuklah ke persekutuan doa. Apabila kita berdoa seperti itu, maka Tuhan
akan menggenapi.
Memberi waktu cukup untuk persekutuan
doa, .. mempunyai banyak waktu. Walaupun mempunyai banyak . Cuma jika jarang
hadir di gereja. Orang yang beriman.. mengasihi Tuhan dan orang yang
menghormati Tuhan, menghadiri acara gereja dengan baik. Demikian juga halnya
dengan persekutuan doa. Pemimpin haruslah orang yang dapat memberi waktu yang
cukup untuk persekutuan. Jika seorang pemimpin terlalu sibuk dan sering merasa
khawatir karena ada janji dengan orang lain, maka orang lain juga akan sering
melihat jam.
Pada saat Roh Kudus bekerja, jangan
dibatasi oleh waktu, tetapi harus memberi waktu dengan sempurna untuk Allah
bekerja. Walaupun seseorang sibuk, dia bisa menjadi anggota tim tetapi tidak
dapat menjadi seorang pemimpin. Oleh karena itu pada saat mulai menjadi anggota
tim, harus dapat mengatur waktu. Pemimpin juga harus dapat menepati janji
dengan baik mulai dari awal sampai akhir dan dia harus selalu hadir lebih cepat
di tempat persekutuan daripada anggota tim lainnya. Jika seseorang
terburu-buru, dia tidak dapat menerima pimpinan Roh Kudus. Jangan lupa, jika
kita mempunyai waktu untuk mencari Tuhan dan tidak terburu-buru, maka Tuhan
akan memimpin kita.
Penulis : Rev. Paul Y Chun
Tidak ada komentar