TEMA : KRISIS MELEWATI DENGAN KRISTUS
PADA
IBADAH MINGGU RAYA KINGMI
JEMAAT
HARAPAN GLORIA TIMIKA INDAH
TANGGAL
12 ,MARET 2017
Pelayanan Firman Oleh Ev.Melianus Degei,S.Th |
TEKS
:1 RAJA –RAJA 12 : 1-16
TEMA :
KRISIS MELEWATI DENGAN KRISTUS
PERALIHAN
: MANA BUKTINYA KALAU KRISIS MELEWATI
DENGAN KRISTUS
I.
MAKANAN
DAN MINUMAN DI SAJIKAN AYAT 1-9
II.
MELAKUKAN
PERINTAH FIRMAN AYAT 10 : 16
KETAATAN ELIA
DITENGAH KRISIS
URAIAN RENUNGAN
Baca: 1 Raja-Raja 17
"Tetapi
sesudah beberapa waktu, sungai itu menjadi kering, sebab hujan tiada turun di
negeri itu." 1 Raja-Raja 17:7
Tahun 1998 lalu adalah awal masa-masa sulit bagi bangsa Indonesia karena pada waktu itu terjadi krisis moneter. Tentunya hal ini berdampak buruk di segala aspek kehidupan; tidak hanya dialami oleh orang-orang di luar Tuhan, tetapi orang percaya pun juga mengalami akibat dari krisis tersebut. Meski demikian ada berita baiknya: walaupun semua orang mengalami masalah yang sama, anak-anak Tuhan tetap berada dalam pemeliharaan Tuhan. Pemazmur berkata, "Kemalangan orang benar banyak, tetapi Tuhan melepaskan dia dari semua itu;" (Mazmur 34:20).
Ketika seluruh negeri mengalami masa-masa sukar karena dilanda bencana
kekeringan, Tuhan tetap memperhatikan dan memelihara Elia dengan caraNya yang
ajaib. Tuhan membawa Elia ke sungai Kerit, di "...sebelah
timur sungai Yordan." (1 Raja-Raja 17:6). Dan ketika
sungai itu mulai mengering dan sepertinya sudah tidak ada harapan lagi, Tuhan
terus melanjutkan karyaNya atas Elia. Ia diperintahkan Tuhan untuk pergi
ke Sarfat karena Tuhan telah memerintahkan seorang janda, untuk memberinya
makan.
Untuk bisa mengalami perkara-perkara dahsyat seperti Elia kita
harus: 1. Taat terhadap perintah Tuhan. Ketika 'sungai Kerit'
menjadi kering, banyak orang percaya yang akhirnya putus asa dan menyerah pada
keadaan. Sungai Kerit adalah zona nyaman bagi Elia, di situ segala
kebutuhannya dicukupi Tuhan. Namun ketika Tuhan memerintahkan Elia untuk
meninggalkan zona itu, Elia tetap taat. Selama kita tidak mau bayar harga
dan tetap menikmati 'zona nyaman' yang selama ini meninabobokan kita, kita
tidak akan mengalami perubahan. 2. Jangan takut dan kuatir. Sesungguhnya
Elia punya alasan untuk takut dan kuatir karena ia diperintahkan pergi ke
Sarfat, padahal Sarfat berada di wilayah Sidon. Raja Sidon adalah
orangtua Izebel, isteri Ahab yang pernah mengancam hidup Elia. Meski
demikian Elia tetap mengikuti cara Tuhan karena ia tahu bahwa Tuhan
menyertainya. Dan ketika Elia mengikuti cara Tuhan, melalui janda Sarfat
yang sederhana, ternyata Tuhan sanggup melakukan perkara yang ajaib!
III.
KESIMPULAN
TETAPI
CARILAH DAHULU KERAJAAN ALLAH DAN
KEBENARANNYA , MAKA SEMUANYA ITU AKAN DITAMBAHKAN KEPADAMU
(
MATIUS 6 :33 )
Tidak
hanya diberkati, Elia juga menjadi saluran berkat bagi orang lain.
TEKS
FIRMAN
1
Raja-raja 17
|
|
17:1
|
Lalu
berkatalah Elia, orang Tisbe, dari Tisbe-Gilead, kepada Ahab: "Demi
Tuhan yang hidup, Allah Israel, yang kulayani, sesungguhnya tidak akan ada
embun atau hujan pada tahun-tahun ini, kecuali kalau kukatakan."
|
17:2
|
Kemudian
datanglah firman TUHAN kepadanya:
|
17:3
|
"Pergilah
dari sini, berjalanlah ke timur dan bersembunyilah di tepi sungai Kerit di
sebelah timur sungai Yordan.
|
17:4
|
Engkau
dapat minum dari sungai itu, dan burung-burung gagak telah Kuperintahkan
untuk memberi makan engkau di sana."
|
17:5
|
Lalu
ia pergi dan ia melakukan seperti firman TUHAN; ia pergi dan diam di tepi
sungai Kerit di sebelah timur sungai Yordan.
|
17:6
|
Pada
waktu pagi dan petang burung-burung gagak membawa roti dan daging kepadanya,
dan ia minum dari sungai itu.
|
17:7
|
Tetapi
sesudah beberapa waktu, sungai itu menjadi kering, sebab hujan tiada turun di
negeri itu.
|
17:8
|
Maka
datanglah firman TUHAN kepada Elia:
|
17:9
|
"Bersiaplah,
pergi ke Sarfat yang termasuk wilayah Sidon, dan diamlah di sana. Ketahuilah,
Aku telah memerintahkan seorang janda untuk memberi engkau makan."
|
17:10
|
Sesudah
itu ia bersiap, lalu pergi ke Sarfat. Setelah ia sampai ke pintu gerbang kota
itu, tampaklah di sana seorang janda sedang mengumpulkan kayu api. Ia berseru
kepada perempuan itu, katanya: "Cobalah ambil bagiku sedikit air dalam
kendi, supaya aku minum."
|
17:11
|
Ketika
perempuan itu pergi mengambilnya, ia berseru lagi: "Cobalah ambil juga
bagiku sepotong roti."
|
17:12
|
Perempuan
itu menjawab: "Demi TUHAN, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada
roti padaku sedikitpun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit
minyak dalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong
kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan
setelah kami memakannya, maka kami akan mati."
|
17:13
|
Tetapi
Elia berkata kepadanya: "Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti
yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar
kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat bagimu dan
bagi anakmu.
|
17:14
|
Sebab
beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Tepung dalam tempayan itu tidak akan
habis dan minyak dalam buli-buli itupun tidak akan berkurang sampai pada
waktu TUHAN memberi hujan ke atas muka bumi."
|
17:15
|
Lalu
pergilah perempuan itu dan berbuat seperti yang dikatakan Elia; maka
perempuan itu dan dia serta anak perempuan itu mendapat makan beberapa waktu
lamanya.
|
17:16
|
Tepung
dalam tempayan itu tidak habis dan minyak dalam buli-buli itu tidak berkurang
seperti firman TUHAN yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Elia.
|
Posting Oleh Ev. N.Ebakaiby Uty
Tidak ada komentar